Vote This : Gol terbaik Lazio sepanjang awal musim 2010/2011

, by idrayang

Tahun 2010 segera berganti, 2011 pun menjelang...
hampir setengah musim perjalanan Lazio di musim 2010/2011 ini telah di lewati.
Lazio kini berada di posisi ketiga klasemen sementara suatu hal yang sangat patut disyukuri mengingat keadaan ini berbanding terbalik dengan hasil yang didapat Lazio musim lalu dimana ketika itu Lazio harus berada di posisi papan bawah klasemen dan terancam degradasi.

gol terbaik Lazio musim 2009/2010

gol terbaik Lazio tahun 2009

Prestasi Lazio kini telah kembali kejalur sebenarnya, kemenangan demi kemenangan berhasil diraih oleh Biancoceleste dan kemenangan itu di hiasi dengan berbagai gol indah yang dicetak para gladiatior Lazio.
Dari 17 kali bermain Lazio meraih 10 kali menang, 3 seri, dan 4 kali kalah.
Total gol dicetak adalah 21 gol dan hanya kemasukan 14 gol suatu peningkatan prestasi dibanding dengan prestasi musim lalu.

Dari 21 gol yang berhasil dijaringkan gladiator Lazio telah disaring menjadi 11 gol yang akan divoting kembali untuk menentukan yang mana yang paling terbaik diantara ke 11 gol itu.
Berikut nominasi gol-gol tersebut :

1. Tommaso Rocchi
Lazio vs Bologna (3-1)


gol khas dari il capitano Tommaso Rocchi, proses gol yang sama dengan gol yang dicetaknya ketika mencetak gol di laga super cup melawan Inter Milan di Beijing. Rocchi yang menerima umpan dari Stefano Mauri dengan cerdik melob bola hingga melewati atas kepala kiper Bologna yang sudah mati langkah.




2. Sergio Floccari
Lazio vs Milan (1-1)


Ini sebuah gol shotgun dari Floccari, gol yang dicetaknya kegawang AC Milan. Umpan tarik dari Hernanes di sambut dengan sepakan kaki kanan dan bola meluncur deras tanpa mampu dihadang Abiatti.



3. Mauro Zarate
Chievo vs Lazio (0-1)


Kecepatan dan Finishing luar biasa dari Zarate, meski laju bola cukup cepat dan dalam posisi sempit namun masih sempat melepaskan tendangan keras kearah gawang dan GOAL!!!.


4. Stefano Mauri
Lazio vs Brescia (1-0)

Berawal dari aksi aksi individu Hernanes, footwork sang nabi berhasil mengelabui lawan dan kemudian memberikan umpan terobosan kepada Stefano Mauri yang kemudian langsung dengan kaki kirinya melakukan shooting ke gawang, dan tak mampu dibendung kiper Brescia.



5. Javier Garrido
Lazio vs Albinoleffe (3-0)

Tendangan bebas Garrido layak masuk nominator, kaki kirinya mengingatkan pada sosok Kolarov yang menjadi barterannya. Tendangan bebasnya  melengkung tepat ke pojok kanan atas gawang Albinoleffe.


Support Laziale...



6. Andre Dias
Palermo vs Lazio (0-1)
Dias membuktikan bahwa dirinya bukan hanya kuat dalam bertahan, dia juga punya naluri mencetak gol indah, tendangan setengah volinya menyambut umpan dari free kick Ledesma patut masuk hitungan.


7. Mauro Zarate
Lazio vs Napoli (2-0)

Proses gol yang hampir sama dengan golnya ke gawang Chievo, hanya kali ini dari sisi kanan pertahanan lawan, Zarate menerima bola daerah yang lagi-lagi diumpan oleh Mauri yang tampaknya mengerti dengan kecepatan Zarate, dengan bahunya ia mengontrol bola lalu tanpa tanpa ragu-ragu ia melepaskan tengan sudut pojok gawang lawan.



8. Sergio Floccari
Lazio vs Napoli (2-0)
Sentuhan tik-tak ala Zarate dan Hernanes membumbui proses gol indah ini, umpan satu dua diperagakan dengan cantik oleh kedua andalan Lazio ini, meski pressing ketat oleh lawan namun keduanya masih mampu melepaskan umpan cantik yang diakhiri finishing touch luar biasa dari seorang Sergio Floccari.




9. Hernanes
Lazio vs Catania (1-1)
Sang Nabi memperlihatkan kemampuannya dalam hal tendangan jarak jauh, kepintarannya melihat posisi kiper lawan membuat tendangannya tak mampu di jangkau sang kiper. Hernanes membawa bola dari tengah lapangan hingga ke depan gari kotak penalti lalu melepaskan tendangan geledek yang sulit ditepis.



10. Mauro Zarate
Lazio vs Inter (3-1)
Lagi-lagigol Zarate berawal dari umpan panjang yang langsung mengarah ke daerah lawan, kali ini Hernanes yang memberikan umpan, lolos dari jebakan offside Zarate dengan cepat menyambar bola lalu dengan cerdik mencup bola dan masuk ke gawang dengan lancar. Sentuhan terakhir kelas atas dari striker asal argentina ini.



11. Hernanes
Lazio vs Udinese (3-2)
Pergerakan tanpa bola Hernanes Zarate dan Rocchi membuat enam pemain Udinese tak mampu mencegah goal yang diciptakan oleh Hernanes, umpan Rocchi langsung disambut Hernanes dengan tendangan kaki kirinya tanpa melihat keadaan sekitarnya.  Penempatan bola di ujung sudut gawang membuat sulit untuk di tepis kiper lawan.


lalu yang manakah pilihan anda..??
silakan dipilih melalui polling di bawah ini.




Hernanes pilihan Cafu dan Tafarel di penghargaan Samba Gold

, by idrayang

 
Penampilannya yang konsisten dan mampu membangkitkan prestasi Lazio di musim ini telah membuat seorang Hernanes menjadi idola di negeri kelahirannya Brazil, gelandang tengah Lazio ini menjadi banyak pilihan para jurnalis dan para penggemar sepakbola serta mantan pemain terkenal Brazil di sana untuk menjadi pemain yang mendapat penghargaan Samba Gold.

Samba Gold adalah penghargaan bagi pemain Brazil yang bermain di luar eropa dan mampu menunjukkan kemampuannya di klubnya di eropa. Peraturan vote ini adalah setiap pemilih diberikan tiga puluh nama lalu kemudian diwajibkan memilih 3 nama terbaik. Pilihan pertama mendapat 3 poin, kedua 2 poin dan ketiga 1 poin.

Pemain yang mendapat vote paling banyak mendapatkan penghargaan Samba Gold, sedang peringkat kedua mendapat Silver dan ketiga Samba Bronze. Ini adalah ketiga kalinya vote penghargaan ini dilaksanakan, sebelumnya pemenang penghargaan ini adalah Luis Fabiano dan Kaka, mungkinkah Hernanes akan menjadi suksesor mereka?
Mungkin saja, tiga nama besar telah dipastikan memilih Hernanes dalam daftar tiga nama pilihan mereka, adalah Cafu bek kanan terbaik yang dan pemilik caps terbanyak Brazil dan Careca striker Brazil yang menjadi duet Maradona di Napoli serta kiper Brazil di Piala Dunia 1994 Taffarel yang memilih Hernanes. Pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 31 Desember di sambafoot.com

Bagi Laziale seluruh indonesia dan dunia mari kita luangkan waktu sejenak untuk memilih Hernanes sebagai pilihan kita. Silakan klik link ini VOTE SAMBA GOLD lalu pilih Hernanes sebagai nama paling atas / pertama.

Berikut 30 nama pemain yang menjadi daftar calon peraih Samba Gold.

Julio César - Inter Milan
Julio Sergio - AS Roma

Maicon - Inter Milan
Daniel Alves - FC Barcelona
Thiago Silva - AC Milan
David Luiz - Benfica
Alex - Chelsea
André Santos - Fenerbahce
Lucio - Inter Milan
Rafael - Manchester United
Marcelo - Real Madrid
Adriano - FC Barcelona

Ramires - Chelsea
Hernanes - Lazio
Lucas - Liverpool
Kaká - Real Madrid
Denilson - Arsenal
Douglas Costa - Shakhtar Donetsk
Nenê - PSG
Michel Bastos - Lyon
Fernandinho - Shakhtar Donetsk
Carlos Eduardo - Rubin Kazan

Pato - AC Milan
Robinho - AC Milan
Nilmar - Villarreal
Hulk - FC Porto
Welliton - Spartak Moscow
Ronaldinho - AC Milan
Luis Fabiano - FC Sevilla
Bobô - Besiktas


Support Laziale...

Review Lazio vs Udinese 3-2

, by lazio4ever

Menutup Tahun 2010 Dengan Kemenangan

Setelah drama pertandingan yang sangat menegangkan akhirnya Lazio berhasil memetik kemenangan atas tamunya Udinese dengan skor 3-2. Pada laga yang berat ini Lazio sempat memimpin kedudukan dua kali namun dua kali pula udinese dapat menyamakannya. Gol kemenagan Lazio pun baru tercipta beberapa menit sebelum pertandingan usai, buah dari gol bunuh diri pemain lawan. Patut diacungkan jempol bagi para pemain karena semangat juang untuk meraih hasil maksimal diperlihatkan di pertandingan ini.
Pada laga ini Lazio menjamu lawan dengan sedikit pincang akibat beberapa pilar yang tidak bisa tampil dikarenakan masalah kebugaran fisik seperti Floccari yang cedera pada pertandingan amal basket pada tengah minggu kemarin, Brocchi yang kurang fit dan Radu yang masih belum bisa tampil dikarenakan masih dalam tahap pemulihan cederanya.

Support Laziale...
Posisi bek kiri yang pada pertandingan lalu diisi oleh Cavanda mengalami perubahan. Diakite yang biasa mengisi posisi bek tengah ataupun bek kanan di coba Reja untuk menutup celah di sisi kiri. Duet lini tengah pun berubah, yang biasanya satu posisi pasti diisi oleh Brocchi pada pertandingan ini diisi oleh Ladesma yang berduet dengan Matuzalem. Ini kali pertama di pertandingan Serie A duet lini tengah diisi oleh mereka, biasanya salah satu pasti akan memulai laga dari bangku cadangan. Sedangkan ujung tombak diisi oleh Il capitano Rocchi yang menggantikan tugas dari Floccari.

Jalannya pertandingan :
Kick off pertandingan di mulai dan Lazio langsung menggebrak pertahanan Udinese dan langsung berbuah gol yang dicetak oleh Hernanes pada menit ke-2. berawal dari pergerakan Rocchi yang berusaha menembus pertahanan udinese dan dilanjutkan dengan menyodorkan bola kepada Hernanes ,walaupun dalam keadaan terjepit dia langsung menembak, tembakan lemah Hernanes masuk ke pojok kiri gawang dari Handanovic. 1-0 untuk Lazio.

Pada awal babak kedua Udinese menggebrak. Pada menit ke 52 melalui serangan yang di pimpin oleh Di Natale, Udinese dapat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 hasil gol dari Alexis. Umpan silangnya dari sisi kiri pertahanan Lazio dapat ditanduk oleh Alexis yang berdiri bebas tanpa pengawalan di depan gawang Lazio.
8 menit kemudian Lazio mendapatkan sepak pojok. Tendangan pojok tersebut diambil oleh Zarate, dia menyepak kearah tiang jauh. Bola dapat disundul oleh Dias yang mengumpan bola ke depan gawang Udinese. Dalam keadaan membelakangi gawang Biava dengan jitu melepaskan tendangan setengah salto dan GOOOLLLLL!!! Gol cantik dari Biava membuat Lazio kembali memimpin dengan skor 2-1.

Pada menit ke 60 udinese melancarkan serangan. Berawal dari pergerakan Isla pada sisi kiri pertahanan Lazio dia kemudian mengirimpan umpan silang. Denis,pemain yang baru masuk beberapa menit sebelumnya, dapat menyundul bola hasil umpan silang tersebut tanpa pengawalan yg ketat dari Biava yang hanya diam saja. Sial bagi Muslera, dia mengalami slip dan tidak dapat mencegah bola yang masuk ke gawangnya. Skor kembali imbang 2-2.
Pada menit 88 Lazio mendapatkan tendangan penjuru yang diambil oleh ladesma. Bola sepakannya mengarah ke tiang dekat dari Handanovic. Kozak yang berduel dengan bek Udinese C.Zapata. sial baginya, bola yang mengenai kepalanya justru mengarah ke gawang sendiri.

GOOOOOLLLL,,Stadion Olimpico bergemuruh menyambut gol bunuh diri tersebut yang juga menjadi gol kemenangan Lazio pada partai terakhir tahun 2010 ini.


Lazio-Udinese 3-2 (1-0)

Rete: 2′ Hernanes, 50′ Sanchez, 52′ Biava, 60′ Denis, 88′ Zapata (o.g)

Lazio (4-2-3-1): Muslera; Lichtsteiner, Biava, Dias, Diakitè; Ledesma, Matuzalem (89′ Bresciano); Mauri, Hernanes, Zarate (71′ Kozak); Rocchi (94′ Gonzalez).

Cadangan : Berni, Stendardo, Scaloni, Foggia.

Pelatih : Reja.

Udinese (3-4-1-2): Handanovic; Zapata, Coda, Benatia; Isla (89′ Corradi), Inler, Asamoah (59′ Denis), Armero (78′ Domizzi); Pinzi; Sanchez, Di Natale.

Cadangan : Belardi, Pasquale, Badu, Floro Flores.

Pelatih : Guidolin.

Wasit : Andrea Gervasoni di Mantova

Asisten wasit : Ghiandai, Giordano

Kartu kuning : Coda (Udinese), Matuzalem (Lazio), Inler (U

dinese

), Benatia (U

dinese

)



Review : Primavera Lazio permalukan Primavera Rioma

, by idrayang

Primavera Lazio berhasil membalaskan kekelahan di Piala Coppa Primavera oleh Primavera Ass Rioma, Elang muda sukses mempermalukan serigala itu di kandangnya sendiri di Trigoria di ajang yang memperebutkan Trofi untuk memperingati mantan Presiden Ass Rioma Franco Sensi lewat adu Penalti.
Sebelumnya para gladiator muda Lazio ini telah meraih dua gelar lainnya di musim ini yakni Trofeo Tirreno e Sport dan Karol Wojtyla Cup, dan dua kali Lazio mengalahkan ass Rioma di final musim ini yakni ketika mengkandaskan mereka di Trofeo Tirreno e Sport dan di Trofeo in memoriam Franco Sensi.

Pertandingan sendiri berjalan amat ketat, Lazio sejak awal berinisiatif untuk menyerang, Capua melepaskan tendangan berjarak 16 meter namun masih jauh diatas mistar, 10 menit kemudian Lazio mendapatkan tendangan penalti setelah Trombetta di langgar oleh Pigliacelli, Tommaso Ceccarelli yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, gol itu seakan membayar kegagalannya ketika mengeksekusi penalti di derby Piala Coppa lalu.


Support Laziale...
Ketinggalan 1-0 tuan rumah menjadi lebih terbuka, dua pemain Rioma Viviani dan Ciciretti sempat membuat pergerakan berbahaya di kotak penalti Lazio beruntung masih di antisipasi oleh kiper Lazio Berardi.
Babak kedua Rioma mengganti beberapa pemainnya dan usaha untuk menyamakan kedudukan akhirnya didapat Rioma, usaha Florenzi yang melakukan tendangan keras berhasil di blok namun Cicireti berhasil meneruskan bola kedalam gawang. 1 - 1 kedudukan imbang.
Tidak lama kemudian Rioma berbalik unggul kali ini Rioma yang mendapat penalti dan Florenzi sukses mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Rioma.
Beruntung Elang muda masih memiliki Alessandro Mario, Bomber muda ini menyelamatkan Lazio dari kekalahan dan memaksa partai diakhiri oleh adu penalti.

Hasil adu penalti
Frascatore (R) - Gol ;
Di Mario (L) - gagal ;
Viviani (R) - Gol ;
Zampa (L) - Gol ;
Florenzi (R) - Gol ;
Ceccarelli (L) - Gol ;
Bezziccheri (R) - gagal;
Rozzi (L) - Gol ;
Barba (R) - gagal;
Capua (L) - Gol.

Lazio menang penalti dan berhak atas trofeo in Memoriam Franco Sensi

ASRiOMA (4-2-3-1): Pigliacelli, Sabelli, Orchi, Carboni, Frascatore; Viviani, Florenzi; Caprari, Ciciretti, Diemè; Leonardi.

SSLAZIO (4-3-3) : Berardi; Fagioli, Campoli, Vilkaitis, Pantano; Capua, Zampa, Adeleke; Ceccarelli, Trombetta, Barreto.

Primavera Lazio sukses keempat kalinya di Wojtyla Cup

, by idrayang

 
Primavera Lazio berhasil menjuarai turnamen Wojtyla Cup empat kali berturut-turut setelah mengkandaskan Junior Representative LND / CR Lazio di Final dengan skor 3-1.
Lazio telah menjuarai turnamen yang telah diadakan sebanyak 6 kali yang hanya diikuti oleh pemain muda yang lahir setelah tanggal 01/01/1992. Dan tiga pemain yang lahir setelah 01/01/1991.


Tournament Karol Wojtyla 2010 ini di ikuti oleh 6 tim yang terbagi dalam dua grup yakni :
Pool "A":
SS Lazio
UC Sampdoria
FC Brno Zbrojovka
Support Laziale...
Pool "B":
AS Roma
Representative LND / CR Lazio
Kaposvári Rákóczi FC
Di partai pertama Elang muda Lazio menang atas tim Zbrojovka Brno 2-1 lewat dua gol dari Antonio Rozzi, lalu di partai kedua mengalahkan Sampdoria dengan skor tipis 3-2 meski sempat tertinggal 0-2 lebih dulu, striker muda Alessandro Di Mario menjadi pahlawan lewat hattricknya.
Di Final Lazio menundukkan Representative LND / CR Lazio dengan skor menyakinkan 3-1 gol diciptakan oleh Barreto, Rozzi, dan sang bintang muda Ceccarelli
The summary of the tournament
Group A:
Lazio - Zbrojovka Brno 2-1, Lazio - Sampdoria 3-2, Sampdoria - Zbrojovka Brno 3-6.

Rank:
Lazio 6,
Zbrojovka Brno 3,
Sampdoria 0.

Group B:
Rioma - Rep. CR Lazio 2-0, Kaposvári Rákóczi - Rioma 2-0, Rap. CR Lazio - Kaposvári Rákóczi 4-1.

Rank:
Rap. CR Lazio 3 (unggul gol memasukkan 1),
Roma 3 (0),
Kaposvári Rákóczi 3 (-1).

Final: Lazio - Lazio 3-1 CR Junior Representative

Adriano 'Pemain Sampah' tahun ini

, by lazio4ever



Adriano Sukses Melakukan Hattrick di Penghargaan Bidone D'Oro

Striker AS Rioma Adriano Leite berhasil mendapatkan penghargaan Bidone D'Oro atau pemain yang paling gagal bersinar di Serie A. Ini menjadi yang ketiga kali untuk pemain ini setelah mendapatkan gelar tersebut pada tahun 2006 dan 2007.



Support Laziale...
Tahun ini dia 'mengalahkan' rekan-rekannya yang sama-sama berasal dari Brazil yaitu striker jupentus Amauri yang berada ditempat kedua dan gelandang milan Ronaldinho yang berada di tempat ketiga.

Terpilihnya Adriano karena performanya yang sangat jauh dari harapan. Mantan pemain Inter Milan ini hanya bermain selama 144 menit di Serie A musim ini., padahal pada awal musim pemain ini sesumbar akan lebih hebat dari Hernanes, playmaker tim kita Lazio. Namun pada kenyataannya dia memang lebih 'hebat' dari Hernanes, lebih hebat dalam memanaskan bangku cadangan.

Meski Adriano mengisyaratkan untuk angkat kaki, namun kubu Roma sepertinya masih enggan melepas nya. Bahkan presiden Rosella Sensi dengan tegas menginginkan Adriano bertahan.

"Pemain Brasil (Adriano) itu akan tetap menjadi bagian dari Roma," ujar Sensi kepada Sky Italia, Senin 13 Desember 2010.

Adriano sepertinya ingin kembali ke negaranya Brasil. Terlebih sebelumnya, beberapa kali legenda Brasil, Ronaldo mengundang Adriano bergabung dengannya di Corinthians.


Sejak pertama kali digelar tahun 2003 penghargaan ini sepertinya sangat akrab dengan pemain-pemain asal negeri samba, selain Adriano juga ada Rivaldo(2003) dan Felipe Melo(2009).

Review Juventus vs Lazio

, by idrayang


Malapetaka di menit awal dan akhir

Dua gol Juve tercipta terjadi di menit-menit awal dan akhir pertandigan membuktikan ketidak siapan dan konsentrasi para pemain Lazio, menghadapi laga penting melawan tim dengan kualitas seperti Juve seharusnya anak asuh Opa Reja mengerti bahwa kesalahan sedikit pun sangat membahayakan dan bisa menjadi bumerang bagi Biancoceleste. Dan akhirnya terbukti gol cepat dari Chiellini dan gol penentu Krasic menjadi mimpi buruk bagi Lazio.
Meski sebelumnya sempat menyamakan kedudukan di menit 14 lewat gol Zarate memanfaatkan kisruh di depan gawang Juventus. Namun setelah itu Lazio malah lebih banyak bertahan dan kesulitan dalam mengatur irama permainan. Hal ini membuat Juve yang lebih berinisiatif menyerang memiliki banyak peluang dan mudah dalam menguasai pertandingan, beruntung peluang Juve masih bisa dibendung oleh Muslera dkk.

Di serang terus menerus akhirnya, ketangguhan Muslera di bawah mistar runtuh juga, adalah sosok Krasic yang menjadi mimpi buruk Lazio, akselerasinya dari sisi kiri pertahanan Lazio tak mampu dibendung oleh Cavanda yang malam itu ditugaskan menjaga Krasic, namun pengalaman dan skill Krasic mampu mengalahkan pemuda asal Belgia tersebut.

Support Laziale...
Krasic berhasil melepaskan tendangan pelan namun gagal di antisipasi dengan baik oleh Muslera, dan gol tersebut menjadi penutup laga yang dilalui para pemain Lazio yang tampak bermain kurang greget.

Sayang sekali kekalahan ini membuat Lazio terperosok ke peringkat 4 dan makin menjauh dari Milan sebagai capolista dengan perbedaan 6 poin, Namun Lazio memiliki nilai poin sama 30 dengan Juventus dan Napoli yang berada di posisi 2 dan 3.

Masih panjang langkah untuk melewati musim ini, Lazio masih punya peluang untuk terus menempel ketat capolista, dan Lazio masih punya tugas untuk meraih poin 40, setidaknya untuk memastikan salvezza (lolos dari degradas) musim ini. Setelah itu target Lazio adalah zona eropa, baru kemudian berbicara scudetto.

Jangan biarkan kekalahan ini membuat nilai-nilai Lazialita dalam hati menjadi lemah... FORZA LAZIO!!!!

Profil Laziale : Andreas Samudera (Semarang)

, by idrayang

Sam waktu menonton Indonesia vs Uruguay
Profil kedua Laziale Indonesia kali ini mengupas tentang perjalanan seorang Laziale asal Semarang yang rela menempuh perjalanan panjang dari Semarang ke Yogyakarta melewati serbuan abu-abu dari Gunung Merapi yang kala itu memang masih dalam kategori awas.

Profil Laziale Indonesia lainnya

Profil
Bernama lengkap Andreas Samudera, lahir 10 mei 1986 di rawa buaya-cengkareng Jakarta ini memang mencintai Lazio sejak pertama kali diajak oleh Ayahnya menonton langsung Indonesia All Star vs Lazio di Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) waktu itu dimana Lazio mengalahkan Indonesia dengan skor 6-2. Dan seperti laziale lainnya warna biru langit adalah salah satu alasan mengapa ia bisa menyukai Lazio.

"Susah seneng gw dukung lazio,, biar kata orang laen kebanyakan dukung Juve, Milan atau Inter gw tetep lazio, dari musim 1997/1998 Lazio mulai di papan atas terus tuh... sampe akhirnya ada 1 scudetto di kehidupan gw. 1999/2000 , nyaris aja gagal kalo Juve ga kalah..gw inget banget tuh " Ungkap Sam tentang kecintaannya terhadap Lazio.

Dalam wawancaranya Sam mengaku kalau dirinya sejak lama ingin tampil di Lazio Indonesia bukan hanya sekedar aktif di dunia maya. Memang doski sempat ikut kumpul ketika Lazio Indonesia mengadakan sebuah turnamen Trofeo LI antar region di Bekasi, namun ketika itu ajang tersebut tidak bisa membuat para Laziale saling mengenal lebih dekat mengingat aroma persaingan di Futsal lebih kentara, lagipula ketika itu doski masih belum dikenal oleh banyak Laziale dan masih malu-malu kucing.
Sama halnya ketika menonton pertandingan Indonesia vs Uruguay, Sam juga hadir bersama rekan seperjuangannya dari Semarang, Bung Tikno. Namun karena terbatasnya waktu dan tidak banyak Laziale yg hadir jadi lagi-lagi keinginan untuk lebih mengenal para Laziale gagal -__-'.

Gathnas

"Semangat banget gue ikutan gathnas LI 2 inie....pengen ketemu ma Keluarga besar LI ..seneng-senang, ngakak-ngakak di dunia nyata barengan mereka...yang gue penasaran pengen liat di dunia nyata tuh om felix, mas rio, mas affan, ama si ojan (pernah ktmu di Gelora Bung Karno gue pikir si peto), satu lagi si epoy (sambil tertawa). Sekaligus bales dendam ga bisa ikut ke Pulau Seribu, gara-gara temen kantor gue meninggal dunia."

Support Laziale...
Perjalanan Sam ke Yogya saat itu benar-benar membutuhkan kesabaran dan semangat luar biasa, Pulang kerja jam 3 subuh lalu membantu keluarga memberesi rumah dan mempersiapkan keberangkatan. Ketika itu Salatiga sudah mulai terkena debu-debu dari merapi. Jam 9, Sam berangkat ke Jogya dengan peralatan perang jas hujan, kacamata item serta masker anti debu. Sam memilih menggunakan mengendarai sepeda motor karena menurutnya ia ingin merasakan petualangan menuju Gathnas LI, meski saat itu debu-debu merapi telah berkeliaran dijalanan.
motor Sam dipenuhi debu merapi
"Bener aja,,dari boyolali - jogja debu tebel banget...1 jam 45 menit nyampe juga di Malioboro terus kontak  panitia nyampe deh di center point Prawirotaman..." Cerita Sam tentang perjalannya saat itu.

Kini Sam resmi menjadi salah satu Laziale yang memiliki tanggung jawab untuk memajukan komunitas pecinta Lazio di Indonesia setelah dirinya diangkat menjadi Humas yang mengurusi banyak hak kegiatan di Lazio Indonesia.

Harapan Sam sama halnya seperti harapan seluruh Laziali di Indonesia yang berharap komunitas Lazio Indonesia ini lebih baik dari sebelumnya dan pastinya bisa makin banyak laziale yang bergabung.

Setelah Ronaldinho kini giliran Krasic

, by idrayang

cavanda menempel ketat Ronaldinho

Luis Pedro Cavanda, pemuda kelahiran Luanda Angola ini akan kembali menjadi harapan Lazio untuk bisa menahan serangan Juventus. Cavanda di tugaskan untuk mematikan laju seorang Milos Krasic, gelandang serang Juventus yang tengah naik daun.

Sebelumnya Cavanda yang juga berdarah Belgia ini pernah menjaga Cassano di partai awal seri a musim ini, serta sukses mematikan pergerakan seorang maestro Ronaldinho.
Support Laziale...
Kini mampukah pemain ini menghadang Krasic yang terkenal memiliki kecepatan serta tendangan spekulasi yang menakutkan. Krasic sendiri disebut-sebut sebagai penerus Nedved di Juventus karena determinasinya yang luar biasa dalam menyerang.

Juventus sendiri musim ini tercatat sebagai tim yang paling sering menjebolkan gawang lawan dengan catatan 29 gol kemasukan 15 gol, sedangkan Lazio tercatat menjadi salah satu dari 3 tim yang paling sedikit kejebolan yakni 12 kali kemasukan dan 20 mencetak gol.

Kini dengan dukungan dai Dias, Biava dan Lichtsteiner diharapkan Cavanda mampu bermain baik dan mempertahankan rekor bagus Lazio dalam hal bertahan.

Preview : Juventus vs Lazio

, by idrayang


Laju Lazio untuk mendekati capolista sementara AC Milan akan di uji oleh tim yang juga berhasrat untuk menyalip posisi Lazio yakni Juventus. Perbedaan 3 poin Lazio atas AC Milan wajib terus dijaga mengingat Juventus juga mempunyai peluang menjungkalkan Lazio dari peringkat kedua bila nanti malam Lazio tak mampu mengalahkan Juventus

Juventus vs Lazio


Saat ini Napoli berhasil duduk diperingkat kedua sementara setelah semalam menang dilaga tandangnya atas Genoa. Meski masih memiliki nilai sama dengan Lazio namun Napoli memiliki catatan gol yang lebih baik dan membuat mereka di atas Lazio.

Meskipun lawan yang dihadapi bukanlah lawan sembarangan, Lazio harus tetap percaya diri mampu mengalahkan si nyonya tua ini. Hernanes dan kawan-kawan sedang dalam on fire setelah sukses menjungkalkan sang juara italia dan eropa Inter Milan.

Kemenangan tersebut juga semakin menambah kepercayaan diri anak-anak asuh Edy Reja untuk tetap percaya diri dalam perebutan Scudetto. Meskipun demikian, laga melawan Juventus tidak akan mudah, dan presiden Lazio Claudio Lotito pun menyadari hal tersebut.

“Pertandingan berikutnya akan menentukan apakah kami bisa menjadi pesaing utama Milan,” kata Lotito.

“Kami akan melawan tim yang sangat kuat, untuk itu laga ini tidak akan mudah bagi kami.”

Pertemuan terakhir Lazio dengan Juventus di kota turin berakhir imbang 1-1, saat itu skuad Lazio jauh dari kata bagus dan berada di papan bawah klasemen. Kini dengan materi yang lebih baik diharapkan Lazio bisa mengalahkan Juventus.

Sejauh ini, Juventus belum terkalahkan dari 11 pertandingan terakhirnya di Serie A. Performa Juventus yang semakin konsisten ini tidak lepas dari permainan yang disiplin di semua lini. Juventus juga merupakan tim yang paling produktif di Serie A sejauh ini, dengan mencetak 29 gol dari 15 pertandingan. Catatan fantastis ini tentunya harus diwaspadai Biancoceleste.

Support Laziale...
Persiapan pemain
Sekitar 19 Pemain disiapkan oleh delneri dan Opa Edi Reja, Juventus masih tanpa kiper nomor satu mereka Buffon yang digantikan oleh Storari, Felipe Melo yang dikabarkan terkena flu telah sembuh dan kemungkinan tampil sejak awal menemani Aquilani, Marchisio dan Krasic. Sedang di bagian penyerang Delpiero masih setia menjadi cadangan untuk Quagliarella dan Iaquinta.

Opa Reja kemungkinan harus kehilangan Garrido dan Radu, sebagai gantinya bek muda Cavanda yang mengisi posisi bek kiri Lazio dimana dia berarti berhadapan langsung dengan gelandang serang Juventus Krasic yang disebut-sebut penerus Nedved, semoga Cavanda mampu mematikan pergerakan Krasic seperti halnya ketika ia ditugaskan mengawal Ronaldinho saat laga Lazio vs Milan lalu.

Matuzalem kembali menjadi pilihan utama ketimbang Ledesma untuk menjadi pengatur irama permainan Lazio bersama Brocchi, sementara trio Hernanes, Mauri dan Zarate berdiri di belakang Floccari.

Kemenangan target mutlak meski pertandingan bakal berjalan sengit mengingat Juve juga berhasrat mndekati Capolista, Lazio dan Juve memiliki catatan sebagai tim dengan posesion ball yang cukup tinggi, para gladiator Lazio garus mengeluarkan segenap kemampuannya untuk terus bersaing di papan atas. FORZA LAZIO!!

10 Partai terakhir Juventus
Dec 05 '10 Catania Juventus 1-3 W
Nov 27 '10 Juventus Fiorentina 1-1 D
Nov 21 '10 Genoa Juventus 0-2 W
Nov 13 '10 Juventus Roma 1-1 D
Nov 10 '10 Brescia Juventus 1-1 D
Nov 07 '10 Juventus Cesena 3-1 W
Oct 30 '10 Milan Juventus 1-2 W
Oct 24 '10 Bologna Juventus 0-0 D
Oct 17 '10 Juventus Lecce 4-0 W
Oct 03 '10 Inter Juventus 0-0 D

10 Partai terakhir Lazio
Dec 03 '10 Lazio Inter 3-1 W
Nov 28 '10 Lazio Catania 1-1 D
Nov 21 '10 Parma Lazio 1-1 D
Nov 14 '10 Lazio Napoli 2-0 W
Nov 10 '10 Cesena Lazio 1-0 L
Nov 07 '10 Lazio Roma 0-2 L
Oct 31 '10 Palermo Lazio 0-1 W
Oct 24 '10 Lazio Cagliari 2-1 W
Oct 17 '10 Bari Lazio 0-2 W
Oct 03 '10 Lazio Brescia 1-0 W


10 Tahun pertemuan terakhir di seri a
January 31, 2010JuventusLazio1-1
September 12, 2009LazioJuventus0-2
May 31, 2009JuventusLazio2-0
January 18, 2009LazioJuventus1-1
April 27, 2008JuventusLazio5-2
December 15, 2007LazioJuventus2-3
April 22, 2006JuventusLazio1-1
December 17, 2005LazioJuventus1-1
April 24, 2005LazioJuventus0-1
December 05, 2004JuventusLazio2-1
April 10, 2004JuventusLazio1-0
December 06, 2003LazioJuventus2-0
May 04, 2003LazioJuventus0-0
December 15, 2002JuventusLazio1-2
March 30, 2002JuventusLazio1-1
November 24, 2001LazioJuventus1-0
March 18, 2001LazioJuventus4-1
November 11, 2000JuventusLazio1-1
April 01, 2000JuventusLazio0-1
November 28, 1999LazioJuventus0-0


Market : Trezegol masih diburu Lazio?

, by idrayang

Lotito sempat ingin mendatangkan Trezeguet ke Lazio ketika transfer musim panas lalu, namun semua itu gagal setelah Trezeguet berlabuh di Liga Spanyol untuk bermain di Hercules, ketika itu 25 agustus 2010 agen dari Trezeguet mengultimatum kepada Lotito untuk segera memberikan kepastian tentang ketertarikan Lazio kepada pemainnya.

Namun akhirnya Trezeguet dipastikan membela Hercules setelah menerima pinangannya pada tanggal 28 Agustus 2010, ada alasan di balik kegagalan Lazio mendatangkan Trezeguet, Menurut Antonio Caliendo alasan Lotito tidak mentransfer Trezeguet adalah dikarenakan Juventus tidak ingin melepas mantan pemainnya ini ke klub pesaingnya di seri-a.
Support Laziale...
Minggu lalu Trezeguet mengungkapkan kepada media radio di Argentina bahwa ia bermain di Hercules sebagai batu loncatan untuk bisa kembali bermain di klub yang lebih ambisius di tahun depan (tak pasti tahun 2011 ataukan musim 2011/2012). Namun yang pasti Juventus masih memegang setengah kepemilikan atas Trezeguet, jadi siapapun yang berniat untuk mendapatkan striker asal Perancis ini diharuskan bernegoisasi dengan Juventus dan Hercules.

Fiorentina dan Inter dikabarkan berminat pada striker yang terkenal dengan gol emasnya di piala Eropa 2000 ini. Namun juga beredar kabar Biancoceleste juga masih berniat untuk mendapatkan Trezegol.(lalaziosiamonoi)

Market : Fokus perkuat lini belakang

, by idrayang

 

Untuk memperkuat lini belakang Lazio, selain pemain muda Federico Fernandez asal Argentina, Lazio juga tetap berusaha mendatangkan mantan rekan Dias di san Paolo yakni Joao Miranda. Bek Brazil berusia 26 tahun ini diharapkan bisa mendarat di Lazio pada bulan Juni mendatang.
Tampaknya Lotito berusaha untuk menyatukan kembali Miranda dengan rekannya di San Paolo yakni Hernanes dan Dias di Lazio. Lazio membutuhkan setidaknya membutuhkan beberapa bek handal di lini tengah pertahanan mengingat Radu kini terbiasa bermain di sisi kiri pertahanan Lazio.
Support Laziale...
Sementara itu alternatif untuk Radu di sayap kiri, Javier Garrido harus kembali cedera usai bermain di Coppa Italia melawan Albinoleffe. Hal ini membuat Lazio berencana mencari alternatif lain. Reto Ziegler bek kiri asal Swiss yang bermain untuk Sampdoria di kabarkan dilirik oleh Biancoceleste, pemain ini mendekati masa akhir kontraknya dan Sampdoria mungkin akan menjualnya agar dapat menghasilkan uang ketimbang harus melepas dengan free transfer di akhir kontraknya, atau juga untuk menebus Luciano Zauri yang dipinjamkan Lazio ke Sampdoria sejak musim lalu.

Selain Ziegler, Lazio juga tertarik kepada pemain sayap Sampdoria lainnya yang bernama Daniele Mannini, Mannini adalah mantan anak buah Edy Reja ketika Opa Reja melatih di Napoli.

Followers