Kado tak Sempurna LAZIO
Hari Minggu Tanggal 9 Januari 2011 kemarin harusnya menjadi hari yang indah bagi para Laziale di seluruh dunia, hari spesial yang wajib di rayakan karena pada hari itu klub kebanggaan Biancoceleste didirikan pada hari itu.
Namun apa daya, harapan tinggal harapan, kemenangan pada lanjutan seri-a melawan Lecce yang harusnya menjadi kado spesial untuk sang elang malah menjadi mimpi buruk, sang elang tertunduk lesu dan tak mampu mengepakkan sayapnya untuk terbang tinggi, sang elang harus menyerah 1-2 sang tamu.
Sebagai Laziale jelas kita merasakan kekecewaan yang cukup besar di dada ini, bukan hanya gagalnya kado untuk ulang tahun Lazio namun kemenangan adalah kesempatan Lazio untuk mendekati capolista sementara saat ini AC milan yang sebelumnya sempat tertinggal oleh lawan namun di akhir pertandingan Lazio malah kalah dan Milan mampu menahan imbang lawannya serta Napoli yang sukses mengalahkan Juventus semua itu menjadikan Lazio turun satu peringkat.
Namun sebagai Laziale apa pun yang didapat sang elang tetaplah Biancoceleste menjadi kebanggaan, kegagalan hari ini menjadi pembelajaran untuk kedepan, satu hal yang patut di catat, Lazio butuh seorang finisher sejati, sosok yang selama ini di emban tugasnya oleh Floccari. Tapi kini Floccari, tampak kesulitan untuk membobol gawang lawan, padahal dimusim lalu Floccari adalah salah satu penyelamat Lazio dari degradasi lewat gol-golnya.
Januari 2009 Floccari hadir di Lazio lewat status pinjaman dari Genoa untuk memperbaiki ketumpulan Lazio dan mandulnya Mauro Zarate di musim keduanya. Pilihan Lotito meminjam Floccari berhasil, Floccari langsung menjelma menjadi predator gol untuk Lazio, dan posisi Lazio pun pelan-pelan menjauh dari degradasi, tapi kini...
Lazio kembali kehilangan ketajamannya, Floccari, Zarate, Rocchi dan Kozak masih sulit menjadi predator di gawang lawan. Lazio yang tercatat memiliki pertahanan cukup bagus musim ini namun loyo di lini depan, partai terakhir melawan Lecce yang berakhir kekalahan 1-2 dari Lecce memperlihatkan buktinya, gol semata wayang di cetak oleh gelandang serang Stefano Mauri!.
Lotito harus bergerak cepat, Lazio yang baru saja menginjak umur yang ke 111 tahun harus segera berbenah untuk bisa terus bertahan di papan atas, kabar terakhir tentang Roque Santa Cruz hanya menjadi kabar angin. Prinsip Lotito untuk lebih baik meminjam ketimbang membeli menjadi kendala Lazio mendapatkan pemain depan yang berstatus bintang. Meski sesungguhnya Lazo tak membutuhkan status kebintangan pemain, Lazio butuh pemain dengan dedikasi tinggi untuk klubnya dan bermain penuh semangat hingga tetes darah penghabisan!.
Lazio memang tak menargetkan scudetto musim ini, namun bila peluang itu terbuka kenapa tidak di pergunakan sebaik mungkin, Lazio bukan tim kuda hitam Lazio adalah tim besar dengan kostum kebanggaan berwarna biru langit, dengan simbol elang nan perkasa.
BUON COMPLEANNO SS.LAZIO 1900-2011
Support Laziale...