Statistik S.S LAZIO 2009/2010
We will not go down
Setelah merasakan kepedihan yang sangat di musim ini, para Laziali patut bersyukur Lazio tidak terdegradasi ke serie-B, penampilan buruk Lazio musim ini jelas sangat mengecewakan para tifosi. Musim ini Lazio mengukir rekor terburuk dengan 13 kali tanpa kemenangan ketika Lazio dipegang oleh Ballardini. Bukan hanya itu, Lazio pun tak mampu berkata di partai Derby Della Capitale dua kali pertemuan melawan Ass Rioma, dua kali pula Rocchi cs harus menerima kekalahan. Pergantian dari Ballardini ke Edy Reja berhasil menyelamatkan Lazio dari jurang degradasi.
Scudetto tak mampu diraih, Zona Eropa pun kandas dan Juara Coppa Italia pun lepas dari genggaman, Semua itu mempertegas kegagalan Lazio dimusim ini, untuk urusan gol pun Lazio menempati posisi keempat dari bawah, gladiator Lazio hanya mampu mencetak 39 dari 38 pertandingan dengan satu gol bunuh diri dari lawan, itu berarti skuad Lazio rata-rata hanya mampu mencetak gol satu gol di setiap partai, sedangkan lini belakang lazio harus rela digelontor 43 gol dimusim ini.
Striker Lazio betul-betul mati kutu musim ini, beruntung Sergio Floccari yang masuk di jeda transfer Januari mampu bermain konsisten dan mencetak 8 gol hingga akhir musim yang membuatnya menjadi pemain paling subur untuk lazio musim ini. Meski baru hadir ditengah kompetisi yang telah berjalan setengah musim namun Floccari malah mengungguli striker Lazio lainnya.
Mauro Zarate yang diawal musim diharapkan bisa kembali menjadi andalan lazio merengkuh kemenangan dengan gol-golnya malah menjadi pesakitan di musim ini, penyerang Argentina ini tak mampu memperlihatkan kehebatannya seperti di musim pertamanya, Zaratekid malah lebih sering mengeluarkan isu-isu kontroversial dan bertikai dengan pelatihnya. Zarate dimusim ini hanya mencetak 3 gol dan 2 asist dari 32 bermain bandingkan dengan musim lalu dimana ia mampu mencetak 13 gol dan 8 asist dari 36 penampilan jelas sebuah penurunan yang sangat signifikan.
Sang kapten Tommaso Rocchi hanya bisa memberi 6 gol dan 5 asist dari 32 bermain, jelas menurun jika melihat hasil gol yang dimiliknya dimusim lalu yakni 9 gol dan 1 asist dari 33 bermain, musim lalu Rocchi bahkan harus memulai musim dengan cedera yang dialaminya ketika membela timnas Italia di Olimpiade dan membuatnya telat bergabung dengan skuad, musim ini Rocchi tak mampu berbicara banyak.
Pemain tua Julio Cruz yang didatangkan dari Inter Milan juga tak bisa memberi kontribusi dengan maksimal, Cruz gagal memperlihatkan keahliannya sebagai seorang super sub seperti yang dilakoninya saat di Inter. Cruz hanya mampu mencetak 4 gol 1 asist dari 24 kali bermain.
Zarate masih menjadi pemain yang paling sering melepaskan tembakan dengan 138 shot dan hanya 41 yang tepat ke arah gawang, Kolarov posisi kedua dengan 99 shot 26 shots on goal.
Kinerja lini tengah musim ini lebih buruk lagi, sebagai posisi yang sangat diandalkan untuk bisa memberikan umpan-umpan matang bagi penyerang, posisi ini malah tak mampu memperlihatkan tugas mereka. Bukan tak mungkin karena buruknya lini tengah membuat lini depan Lazio tak bisa mencetak banyak gol, buktinya pengemas asist terbanyak dipegang oleh penyerang yaitu Tommaso Rocchi dengan 5 asist sedangkan kedua dipegang Stefano Mauri dan Mauro Zarate dengan 4 asist dibelakang mereka ada Ledesma, Foggia, Baronio, Kolarov dengan 2 asist. Sejak musim lalu lini tengah Lazio memang lebih banyak diisi oleh gelandang petarung sedangkan pemain yang diberi tugas sebagai pengatur serangan seperti Mauri malah tidak bisa bermain konsisten, Hitzlsperger yang digadang-gadang menjadi the next Pavel Nedved malah tak mampu beradaptasi dan gagal mendapat tempat di tim inti.
Aleksandar Kolarov dan Mauro Zarate menjadi pemain paling banyak mendapat kartu dengan 8 Kartu kuning dan 1 kartu merah, sedangkan dibelakangnya ada Roberto Baronio dengan 7 KK dan 1 KM. Stefano Radu menerima 10 kartu kuning, Ironis melihat hasil yang didapat Zarate yang ternyata lebih banyak mendapat hukuman kartu ketimbang mencetak gol jika melihat posisinya yang sebagai striker bukan seorang pemain bertahan.
Untuk pemain yang paling sering di langgar Mauro Zarate masih menjadi langganan pemain lawan, Zarate total di langgar sebanyak 88 kali sedangkan pemain yang paling sering melakukan foul malah bukan dari gelandang bertahan ataupun pemain belakang, adalah Stefano Mauri yang menjadi pemain paling sering melanggar lawan dengan 60 kali foul.
Untuk kiper sendiri Fernando Muslera mempunyai catatan yang lumayan hebat, Muslera membuat 113 kali penyelamatan gemilang dari 36 game beda tipis dengan Cesar/Inter 112 kali penyelamatan 38 game, bandingkan dengan Buffon/Juve yang hanya 69 kali penyelamatan 29 game, Dida/AC Milan 91 kali 23 game, Julio Sergio/ass Rioma 87 kali 30 game.
Untuk statistik tim, dikandang sendiri Lazio hanya mampu meraih 21 poin, sedang tandang 25 poin dengan total poin 46 dan berada di posisi 12 di klasemen akhir.
Support Laziale...
Setelah merasakan kepedihan yang sangat di musim ini, para Laziali patut bersyukur Lazio tidak terdegradasi ke serie-B, penampilan buruk Lazio musim ini jelas sangat mengecewakan para tifosi. Musim ini Lazio mengukir rekor terburuk dengan 13 kali tanpa kemenangan ketika Lazio dipegang oleh Ballardini. Bukan hanya itu, Lazio pun tak mampu berkata di partai Derby Della Capitale dua kali pertemuan melawan Ass Rioma, dua kali pula Rocchi cs harus menerima kekalahan. Pergantian dari Ballardini ke Edy Reja berhasil menyelamatkan Lazio dari jurang degradasi.
Scudetto tak mampu diraih, Zona Eropa pun kandas dan Juara Coppa Italia pun lepas dari genggaman, Semua itu mempertegas kegagalan Lazio dimusim ini, untuk urusan gol pun Lazio menempati posisi keempat dari bawah, gladiator Lazio hanya mampu mencetak 39 dari 38 pertandingan dengan satu gol bunuh diri dari lawan, itu berarti skuad Lazio rata-rata hanya mampu mencetak gol satu gol di setiap partai, sedangkan lini belakang lazio harus rela digelontor 43 gol dimusim ini.
Striker Lazio betul-betul mati kutu musim ini, beruntung Sergio Floccari yang masuk di jeda transfer Januari mampu bermain konsisten dan mencetak 8 gol hingga akhir musim yang membuatnya menjadi pemain paling subur untuk lazio musim ini. Meski baru hadir ditengah kompetisi yang telah berjalan setengah musim namun Floccari malah mengungguli striker Lazio lainnya.
Mauro Zarate yang diawal musim diharapkan bisa kembali menjadi andalan lazio merengkuh kemenangan dengan gol-golnya malah menjadi pesakitan di musim ini, penyerang Argentina ini tak mampu memperlihatkan kehebatannya seperti di musim pertamanya, Zaratekid malah lebih sering mengeluarkan isu-isu kontroversial dan bertikai dengan pelatihnya. Zarate dimusim ini hanya mencetak 3 gol dan 2 asist dari 32 bermain bandingkan dengan musim lalu dimana ia mampu mencetak 13 gol dan 8 asist dari 36 penampilan jelas sebuah penurunan yang sangat signifikan.
Sang kapten Tommaso Rocchi hanya bisa memberi 6 gol dan 5 asist dari 32 bermain, jelas menurun jika melihat hasil gol yang dimiliknya dimusim lalu yakni 9 gol dan 1 asist dari 33 bermain, musim lalu Rocchi bahkan harus memulai musim dengan cedera yang dialaminya ketika membela timnas Italia di Olimpiade dan membuatnya telat bergabung dengan skuad, musim ini Rocchi tak mampu berbicara banyak.
Pemain tua Julio Cruz yang didatangkan dari Inter Milan juga tak bisa memberi kontribusi dengan maksimal, Cruz gagal memperlihatkan keahliannya sebagai seorang super sub seperti yang dilakoninya saat di Inter. Cruz hanya mampu mencetak 4 gol 1 asist dari 24 kali bermain.
Zarate masih menjadi pemain yang paling sering melepaskan tembakan dengan 138 shot dan hanya 41 yang tepat ke arah gawang, Kolarov posisi kedua dengan 99 shot 26 shots on goal.
Kinerja lini tengah musim ini lebih buruk lagi, sebagai posisi yang sangat diandalkan untuk bisa memberikan umpan-umpan matang bagi penyerang, posisi ini malah tak mampu memperlihatkan tugas mereka. Bukan tak mungkin karena buruknya lini tengah membuat lini depan Lazio tak bisa mencetak banyak gol, buktinya pengemas asist terbanyak dipegang oleh penyerang yaitu Tommaso Rocchi dengan 5 asist sedangkan kedua dipegang Stefano Mauri dan Mauro Zarate dengan 4 asist dibelakang mereka ada Ledesma, Foggia, Baronio, Kolarov dengan 2 asist. Sejak musim lalu lini tengah Lazio memang lebih banyak diisi oleh gelandang petarung sedangkan pemain yang diberi tugas sebagai pengatur serangan seperti Mauri malah tidak bisa bermain konsisten, Hitzlsperger yang digadang-gadang menjadi the next Pavel Nedved malah tak mampu beradaptasi dan gagal mendapat tempat di tim inti.
Aleksandar Kolarov dan Mauro Zarate menjadi pemain paling banyak mendapat kartu dengan 8 Kartu kuning dan 1 kartu merah, sedangkan dibelakangnya ada Roberto Baronio dengan 7 KK dan 1 KM. Stefano Radu menerima 10 kartu kuning, Ironis melihat hasil yang didapat Zarate yang ternyata lebih banyak mendapat hukuman kartu ketimbang mencetak gol jika melihat posisinya yang sebagai striker bukan seorang pemain bertahan.
Untuk pemain yang paling sering di langgar Mauro Zarate masih menjadi langganan pemain lawan, Zarate total di langgar sebanyak 88 kali sedangkan pemain yang paling sering melakukan foul malah bukan dari gelandang bertahan ataupun pemain belakang, adalah Stefano Mauri yang menjadi pemain paling sering melanggar lawan dengan 60 kali foul.
Untuk kiper sendiri Fernando Muslera mempunyai catatan yang lumayan hebat, Muslera membuat 113 kali penyelamatan gemilang dari 36 game beda tipis dengan Cesar/Inter 112 kali penyelamatan 38 game, bandingkan dengan Buffon/Juve yang hanya 69 kali penyelamatan 29 game, Dida/AC Milan 91 kali 23 game, Julio Sergio/ass Rioma 87 kali 30 game.
Untuk statistik tim, dikandang sendiri Lazio hanya mampu meraih 21 poin, sedang tandang 25 poin dengan total poin 46 dan berada di posisi 12 di klasemen akhir.
Performance | |
Highest Gate | 70000 Genoa |
Lowest Gate | 10000 Fiorentina |
Average Attendance | 29277 |
Aggregate Attendance | 527000 |
Biggest Home Win | 4-1 Livorno |
Biggest Away Win | Parma 0-2, Cagliari 0-2 |
Heaviest Home Defeat | 0-2 Juventus, 0-2 Bari, 0-2 Internazionale |
Heaviest Away Defeat | Atalanta 3-0 |
Highest Aggregate Score | 4-1 Livorno, Bologna 2-3 |
Current Win Sequence | 2 games: at Livorno, Udinese |
Current Unbeaten Sequence | 2 games: at Livorno, Udinese |
Longest Win Sequence | 2 games: at Livorno, Udinese |
Longest Unbeaten Sequence | 5 games: at Cagliari, Siena, at AC Milan, Napoli, at Bologna |
Current Losing Sequence | 0 games |
Current Winless Sequence | 0 games |
Longest Losing Sequence | 2 games: at Sampdoria, Bari |
Longest Winless Sequence | 13 games: Juventus, at Catania, Parma, Palermo, at Fiorentina, Sampdoria, at Bari, Cagliari, at Siena, AC Milan, at Napoli, Bologna, at AS Roma |
Goalkeeping Statistics | |||||||||||||||||
NUM | NAME | GS | SB | SV | GC | FC | FS | YC | RC | W | L | D | |||||
86 | Fernando Muslera | 36 | 0 | 113 | 41 | 2 | 5 | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | |||||
88 | Tommaso Berni | 2 | 0 | 7 | 2 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | |||||
1 | Albano Bizarri | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | |||||
40 | Antony Iannarilli | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Outfield Statistics | |||||||||||||||||
NUM | NAME | GS | SB | G | SH | SG | A | FC | FS | YC | RC | ||||||
11 | Aleksandar Kolarov | 33 | 0 | 3 | 99 | 26 | 3 | 44 | 67 | 8 | 1 | ||||||
5 | Stefano Mauri | 29 | 6 | 3 | 37 | 13 | 4 | 60 | 60 | 5 | 0 | ||||||
2 | Stephan Lichtsteiner | 28 | 5 | 2 | 13 | 5 | 0 | 42 | 50 | 5 | 0 | ||||||
26 | Stefan Radu | 28 | 0 | 0 | 2 | 1 | 0 | 42 | 29 | 10 | 0 | ||||||
10 | Mauro Zárate | 27 | 5 | 3 | 138 | 41 | 4 | 48 | 88 | 8 | 1 | ||||||
32 | Christian Brocchi | 25 | 2 | 2 | 26 | 4 | 1 | 42 | 24 | 2 | 0 | ||||||
9 | Tommaso Rocchi | 23 | 9 | 6 | 54 | 18 | 5 | 30 | 48 | 3 | 0 | ||||||
33 | Roberto Baronio | 22 | 2 | 0 | 28 | 7 | 3 | 37 | 43 | 7 | 1 | ||||||
28 | Guglielmo Stendardo | 19 | 0 | 2 | 8 | 5 | 0 | 24 | 45 | 6 | 0 | ||||||
13 | Sebastiano Siviglia | 18 | 2 | 1 | 4 | 2 | 0 | 22 | 11 | 3 | 0 | ||||||
20 | Sergio Floccari | 17 | 0 | 8 | 41 | 22 | 2 | 32 | 41 | 2 | 0 | ||||||
8 | Francesco Matuzalem | 14 | 4 | 1 | 22 | 7 | 0 | 43 | 48 | 4 | 0 | ||||||
24 | Cristian Ledesma | 13 | 0 | 0 | 25 | 6 | 3 | 32 | 28 | 4 | 1 | ||||||
80 | André Dias | 12 | 0 | 2 | 9 | 2 | 0 | 31 | 12 | 3 | 0 | ||||||
87 | Mobido Diakite | 11 | 8 | 0 | 7 | 3 | 0 | 18 | 17 | 3 | 0 | ||||||
25 | Giuseppe Biava | 10 | 3 | 0 | 2 | 0 | 0 | 25 | 13 | 3 | 0 | ||||||
17 | Pasquale Foggia | 9 | 7 | 0 | 22 | 8 | 3 | 11 | 38 | 3 | 0 | ||||||
74 | Julio Cruz | 8 | 17 | 4 | 21 | 9 | 1 | 35 | 40 | 3 | 0 | ||||||
4 | Fabio Firmani | 8 | 4 | 0 | 6 | 0 | 0 | 26 | 4 | 5 | 0 | ||||||
- | Sanchez Emilson Cribari | 7 | 3 | 0 | 1 | 0 | 0 | 9 | 0 | 2 | 1 | ||||||
81 | Simone Del Nero | 6 | 1 | 0 | 5 | 2 | 0 | 8 | 13 | 3 | 0 | ||||||
- | Ousmane Dabo | 6 | 6 | 0 | 4 | 0 | 0 | 18 | 5 | 2 | 1 | ||||||
23 | Mourad Meghni | 3 | 4 | 0 | 7 | 1 | 0 | 5 | 11 | 0 | 0 | ||||||
15 | Thomas Hitzlsperger | 2 | 4 | 1 | 13 | 3 | 0 | 7 | 1 | 0 | 0 | ||||||
3 | Lionel Scaloni | 1 | 4 | 0 | 1 | 0 | 0 | 4 | 1 | 0 | 0 | ||||||
- | Riccardo Perpetuini | 1 | 1 | 0 | 2 | 0 | 0 | 1 | 1 | 1 | 0 | ||||||
21 | Simone Inzaghi | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 3 | 0 | 0 | 0 | ||||||
18 | Stephen Makinwa | 0 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 1 | 0 | 0 | ||||||
- | Eliseu | 0 | 2 | 0 | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | ||||||
42 | Federico Sevieri | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||||||
52 | Alessio Luciani | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Glossary |
GS: Games Started, SB: Used as Substitute, G: Goals, A: Assists, SH: Shots, SG: Shots on goal, YC: Yellow Cards, RC: Red Cards, FC: Fouls Committed, FS: Fouls Suffered, SV: Saves, GC: Goals conceded, W: Wins, L: Losses, D: Draws |
Support Laziale...