Selamat tinggal 2009, selamat datang 2010.

, by idrayang


Tak terasa 2009 telah meninggalkan kita, di tahun 2009 Lazio sukses meraih dua gelar domestic, Coppa Italy dan Super Coppa. Lazio mengalahkan Sampdoria di Final Coppa Italia lewat drama adu penalty, setelah sebelumnya imbang 1-1 gol Lazio di cetak oleh Zarate, sementara di Super Coppa Lazio menjungkalkan juara scudetto Inter Milan dengan skor tipis 2-1, Rocchi dan Matuzalem menjadi pahlawan Lazio. Namun ditahun 2009 ini pula Lazio memiliki rekor terburuk setelah 20 tahun yang lalu, 13 kali Lazio tak merasakan kemenangan di serie-a, dan pundi-pundi gol Lazio pun jauh berkurang di tahun 2009 ini. Posisi di klasemen pun sangat menyedihkan, Lazio berada di papan bawah klasemen. Hasil buruk pun diraih Lazio di kompetisi Eropa, bermain di Liga Eropa, Lazio harus tersingkir lebih awal di Fase Group pertama, perjuangan di musim lalu dalam meraih tiket ke eropa menjadi seperti sia-sia.

Beragam masalah pun menghinggapi Lazio, yang paling jelas adalah pertikaian antara Pandev dan Ledesma dengan presiden Lotito, Lotito menganggap Pandev dan Ledesma adalah seorang penghianat karena tak mau memperpanjang kontrak dan akhirnya selama hamper setengah musim Pandev dan Ledesma tak bermain di kompetisi manapun. Kini diakhir tahun 2009 Pandev dipastikan pergi dari Lazio, sementara Ledesma tak pasti masa depannya.

Meski memang berat untuk kehilangan seorang Goran Pandev, apalagi dengan status free transfer yang jelas-jelas merugikan Lazio dari segi finansial, namun harus diakui keinginan seseorang tak bisa dipaksakan, biarlah Pandev memilih jalannya sendiri, dan semoga Lotito bekerja lebih baik dengan mendatangkan pengganti Pandev yang memiliki kemampuan setara atau bahkan lebih baik.

Kini Lazio akan segera memulai petualangannya di 2010. Semoga saja semua problema yang terjadi di Lazio di awal musim 2009/2010 ini akan segera berakhir dan berubah menjadi angin segar bagi para tifosi Lazio, dan tak ada lagi dissidenti-disidenti baru yang bermunculan.

Kedatangan pemain baru seperti Sergio Floccari dan Gonzalo Barreto diharapkan mengembalikan ketajaman lini depan Lazio, serta memperbaiki kinerja tim secara keseluruhan. Ballardini harus membuktikan kemampuannya dan membalas kepercayaan yang diberikan Lotito dengan baik.

Selamat tinggal 2009, selamat datang 2010.

kaleidoskop Lazio 2009



Support Laziale...



Followers