Kilas Balik Tiger Cup 2004 : Malaysia vs Indonesia 1-4
Kali ini kita akan mencoba kilas balik partai Indonesia menghadapi Malaysia pada kejuaraan AFF 2004 dimana saat itu masih bernama Piala Tiger. Indonesia saat itu dilatih oleh pelatih asal inggris Peter Withe dan terkenal dengan trisula tajam mereka yang berbeda generasi yakni Kurniawan Dwi Yulianto, Ilham Jaya Kesuma dan tentu saja the young gun Boaz Salossa.
Pertemuan pertama Indonesia dikalahkan oleh Malaysia 1-2, padahal saat itu pertandingan dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gol satu-satunya Indonesia dicetak oleh legenda Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Hasil itu membuat Indonesia harus menang minimal 2-0 di pertemuan kedua yang akan dimainkan di Malaysia.
First Legs
28-12 Indonesia 1-2 Malaysia
[Kurniawan Dwi Yulianto 6; Liew Kit Kong 28, 47]
Kekhawatiran Bertalan Menjadi Kenyataan
Kekhawatiran pelatih timnas Malaysia, Bertalan Bicskel terhadap striker Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto yang terkenal gigih dan tajam menjadi kenyataan. Pemain Persebaya Surabaya itu masuk di menit 55 menggantikan Ismed Sofyan di babak kedua partai semifinal Piala Tiger.
Gol yang dihasilkan si "Kurus" dari sektor kanan pertahanan Malaysia pada menit ke-59 itu berhasil membuat permainan timnas Indonesia kembali hidup dan bergairah untuk memenangkan pertandingan hidup mati tersebut. Walaupun gol tersebut bukan penentu kemenangan, tetapi gol itu menghidupkan semangat tim asuhan pelatih Peter Withe ini.
Sebelumnya mereka sempat tegang akibat gol yang dibuat penyerang Malaysia, Khalid Jamlus pada menit ke-27. Pelatih timnas Malaysia, Bertalan Bickskel dari Hongaria pernah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Kurniawan usai pertandingan semifinal pertama di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 28 Januari lalu.
Ketika ditanya wartawan siapa pemain Indonesia yang paling bagus dan diperhitungkannya sebagai pelatih timnas Malaysia, Bertalan langsung menjawab Kurniawan, bukan Ilham Jaya Kesuma yang menjadi pencetak gol terbanyak atau Boas Salossa striker muda yang rajin dan sering membahayakan gawang lawan.
Ia beralasan walaupun Kurniawan sudah tidak muda lagi, tapi pemain yang pernah termasuk tim Primavera ini memiliki pengalaman yang banyak. "Ia pemain cerdik dan sangat berbahaya bila berada didepan gawang. Dalam pertandingan pertama di Stadion Senayan kalau ia sedang mujur, Kurniawan bisa mencetak minimal tiga gol dan tim Malaysia bisa kalah."
Indonesia Mengamuk
Gol balasan Kurniawan di menit 59 membuat kedudukan jadi imbang kembali dan permainan tim Indonesia seperti bangkit bergairah walaupun hitungan gol rata-rata secara keseluruhan jadi 2-3 atau masih kalah. Gol untuk menyamakan kedudukan sementara itu seperti memberikan kesegaran bagi timnas Indonesia untuk kembali mengejar kemenangan dikandang lawan.
Kurniawan yang masuk pada menit ke-55, tak menunggu lama untuk mengobrak-abrik pertahanan tim kuning-kuning. Empat menit setelah masuk lapangan, dia berhasil menerobos sektor kanan pertahanan lawan, untuk kemudian melepaskan tendangan lambung yang keras. Gawang Syamsuri Mustafa pun jebol.
Tak lama kemudian kembali pemain yang diberi julukan Si Kurus ini memperdaya kiper, namun gol itu dianulir wasit Kunsuta Chaiwat dari Thailand. Wasit menganggap penyerang yang pernah mengenyam pelatihan di Italia tersebut berada dalam posisi offside.
Serangan yang bergelombang, menyiratkan ''pengganti'' gol yang dianulir tinggal tunggu waktu. Ternyata begitulah yang terjadi.
Buktinya para pemain Indonesia makin menjadi-jadi dan berikutnya berhasil mencetak tiga gol melalui Charis Yulianto menit 75 untuk menjadikan kedudukan 2-1 untuk Indonesia. Tiga menit kemudian, Ilham Jaya Kesuma menambah kemenangan mencetak gol walaupun dihadang dua pemain Malaysia dan Boas Salossa menutup kemenangan tim Indonesia menjadi 4-1 setelah mengecoh kiper Malaysia Syamsuri Mustafa menit 85.
Kemenangan telak 4-1 tersebut tentu saja memupus harapan tim Malaysia yang tadinya sudah optimistis karena dipertandingan pertama di Jakarta sudah menang 2-1 tapinya akhirnya mimpi buruk pelatih Bertalan jadi kenyataan hingga kedududkan akhir hasil dua kali pertandingan 5-3 untuk Indonesia.
3- 1 Malaysia 1-4 Indonesia
[Khalid Jamlus 26; Kurniawan Dwi Yulianto 59, Charis Yulianto 74,
Ilham Jayakesuma 77, Boas Salossa 84]
Support Laziale...
Pertemuan pertama Indonesia dikalahkan oleh Malaysia 1-2, padahal saat itu pertandingan dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gol satu-satunya Indonesia dicetak oleh legenda Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto. Hasil itu membuat Indonesia harus menang minimal 2-0 di pertemuan kedua yang akan dimainkan di Malaysia.
First Legs
28-12 Indonesia 1-2 Malaysia
[Kurniawan Dwi Yulianto 6; Liew Kit Kong 28, 47]
Kekhawatiran Bertalan Menjadi Kenyataan
Kekhawatiran pelatih timnas Malaysia, Bertalan Bicskel terhadap striker Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto yang terkenal gigih dan tajam menjadi kenyataan. Pemain Persebaya Surabaya itu masuk di menit 55 menggantikan Ismed Sofyan di babak kedua partai semifinal Piala Tiger.
Masuknya jebolan Primavera pada pertandingan di Stadion Nasional Bukit Jalil Kuala Lumpur, Senin malam itu membuat semangat juang timnas Indonesia jadi meningkat tajam setelah ia berhasil mencetak gol balasan.
Gol yang dihasilkan si "Kurus" dari sektor kanan pertahanan Malaysia pada menit ke-59 itu berhasil membuat permainan timnas Indonesia kembali hidup dan bergairah untuk memenangkan pertandingan hidup mati tersebut. Walaupun gol tersebut bukan penentu kemenangan, tetapi gol itu menghidupkan semangat tim asuhan pelatih Peter Withe ini.
Ketika ditanya wartawan siapa pemain Indonesia yang paling bagus dan diperhitungkannya sebagai pelatih timnas Malaysia, Bertalan langsung menjawab Kurniawan, bukan Ilham Jaya Kesuma yang menjadi pencetak gol terbanyak atau Boas Salossa striker muda yang rajin dan sering membahayakan gawang lawan.
Ia beralasan walaupun Kurniawan sudah tidak muda lagi, tapi pemain yang pernah termasuk tim Primavera ini memiliki pengalaman yang banyak. "Ia pemain cerdik dan sangat berbahaya bila berada didepan gawang. Dalam pertandingan pertama di Stadion Senayan kalau ia sedang mujur, Kurniawan bisa mencetak minimal tiga gol dan tim Malaysia bisa kalah."
Indonesia Mengamuk
Gol balasan Kurniawan di menit 59 membuat kedudukan jadi imbang kembali dan permainan tim Indonesia seperti bangkit bergairah walaupun hitungan gol rata-rata secara keseluruhan jadi 2-3 atau masih kalah. Gol untuk menyamakan kedudukan sementara itu seperti memberikan kesegaran bagi timnas Indonesia untuk kembali mengejar kemenangan dikandang lawan.
Kurniawan yang masuk pada menit ke-55, tak menunggu lama untuk mengobrak-abrik pertahanan tim kuning-kuning. Empat menit setelah masuk lapangan, dia berhasil menerobos sektor kanan pertahanan lawan, untuk kemudian melepaskan tendangan lambung yang keras. Gawang Syamsuri Mustafa pun jebol.
Tak lama kemudian kembali pemain yang diberi julukan Si Kurus ini memperdaya kiper, namun gol itu dianulir wasit Kunsuta Chaiwat dari Thailand. Wasit menganggap penyerang yang pernah mengenyam pelatihan di Italia tersebut berada dalam posisi offside.
Serangan yang bergelombang, menyiratkan ''pengganti'' gol yang dianulir tinggal tunggu waktu. Ternyata begitulah yang terjadi.
Boaz dan Ilham striker maut di Piala Tiger 2004 |
Kemenangan telak 4-1 tersebut tentu saja memupus harapan tim Malaysia yang tadinya sudah optimistis karena dipertandingan pertama di Jakarta sudah menang 2-1 tapinya akhirnya mimpi buruk pelatih Bertalan jadi kenyataan hingga kedududkan akhir hasil dua kali pertandingan 5-3 untuk Indonesia.
3- 1 Malaysia 1-4 Indonesia
[Khalid Jamlus 26; Kurniawan Dwi Yulianto 59, Charis Yulianto 74,
Ilham Jayakesuma 77, Boas Salossa 84]
Support Laziale...