Giuliano Fiorini : symbol of romantic football
Saat perayaan Ultah Lazio ke 110 tahun di Grand Theater di Viale Torada ada dua nama yang mendapat penghargaan khusus, satu adalah Gabriele Sandri seorang fans yang meninggal tertembak peluru nyasar dari kepolisian di Italia, dan satu nama lagi adalah Giuliano Fiorini.
Siapakah Giuliano Fiorini itu?
Fiorini adalah seorang striker dengan julukan Gipsy of Goal, bagi para fansnya ia adalah simbol dari sepakbola romantis ini dikarenakan kedekatannya dengan para supporter tim yang ia bela. Ia melakukan debut di serie-a bersama Bologna, lalu bermain di beberapa klub sebelum akhirnya berseragam biru langit musim 1985-1987. Ia adalah salah satu skuad di tim lazio yang berjuluk Heroes of -9.
Mengapa dinamakan Heroes of -9?
Di era 1980-an menjadi musim paling kelam bagi Lazio, selain degradasi serie-B yang didapat Lazio, kasus skandal judi juga menimpa Biancoceleste juga meninggalnya seorang tifosi Lazio yang bernama Vincenzo Paparelli secara tragis terkena hantaman rocket yang dilepaskan oleh Riomanisti di Stadion olimpico.
Musim 1984-1985 Lazio terdegradasi ke serie-B dan menyebabkan beberapa bintang Lazio hengkang, beberapa nama diantaranya adalah Michel Laudrup dan Manfredoni yang hijrah ke Juventus, di musim 1986-1987, Lazio terlibat skandal Totonero kedua yang mengakibatkan Biancoceleste mendapatkan pengurangan 9 poin (inilah asal mula nama heroes of -9). Hal ini membuat rugi besar Lazio dan membuat Lazio terancam terperosok ke serie-C, sebelum musim 1986/1987 berakhir Lazio berada di jurang degradasi dan bisa mengakibatkan untuk pertama kalinya Lazio bermain di serie-C.
Partai terakhir saat itu Lazio melawan Vicenza pada tanggal 21 Juni 1987 dan menjadi partai penentuan mengingat Lazio membutuhkan kemenangan untuk bertahan di serie-B. Saking krusialnya partai itu, Olimpico dijejali oleh 80.000 supporter Lazio, sebuah rekor penonton terbanyak di serie-B.
Sejak awal pertandingan Lazio bermain menyerang dan tak henti-hentinya mengobrak abrik pertahanan Vicenza namun kiper Vicenza saat itu bermain gemilang dan mampu menahan segala serangan Lazio, pertandingan hampir usai dan seluruh penonton serta pemian tampak panik, beberapa penonton bahkan telah meninggalkan stadion.
Namun 7 menit sebelum peluit panjang, aksi dari Fiorino membuat seluruh penonton bersorak.. Stadion Olimpico pun bergemuruh!!!, Fiorini berhasil mecetak gol bersejarah. Berkat kemenangan ini Lazio meraih tambahan dua poin (saat itu kemenangan masih dinilai dengan dua poin).
Tentu saja gol itu bukanlah akhir dari perjuangan, namun sebuah titik awal harapan para Laziale, mengingat Lazio masih harus melakukan play off melawan Taranto dan campobasso yang di adakan di kota Napoli. di Play off Lazio kalah dari Taranto 0-1 namun menang dari Campobasso lewat gol tunggal Fabio Poli, namun bagi Tifosi Lazio gol tunggal Fiorini sulit untuk dilupakan dan berbekas dihati, dan menjadi salah satu momen penting di sejarah Lazio.
Pantaslah bila Fiorino mendapat penghargaan khusus dari S.S. Lazio, Fiorini meninggal di usia 45 pada tanggal 5 agustus 2005. Kiprahnya memang tidak terlalu bersinar, namun bagi para tifosi Lazio ia adalah seorang pahlawan yang takkan pernah terlupakan, karena berkat golnya Lazio bisa terhindar dari degradasi ke serie-C1.
Support Laziale...