90 menit di bangku cadangan

, by idrayang


sembilan puluh menit di bangku cadangan, sembilan puluh menit menunggu sia-sia. Mauro Zarate hanya bisa terdiam melihat rekan-rekannya berjuang dilapangan, ia tak bisa berbuat apa-apa hanya merasakan apa yang bisa ia rasakan.

Reja tak memberikan kesempatan untuknya, setelah tiga pergantian yang dilakukan oleh Reja, dua pergantian yang terpaksa dilakukan ketika Siviglia dan Brocchi mengalami cedera, sedangkan Hitzlspeger untuk menggantikan Mauri seorang pemain yang hanya bisa menyia-nyiakan peluang emas.

Melawan Fioretina Maurito tak bisa kembali menunjukkan aksinya seperti saat mencetak gol ke gawang Parma. Zarate menderita itu jelas terlihat dimatanya, ia tak bisa menolong timnya, tim yang ia akui sangat dicintainya meski kadang ada saja orang yang membencinya karena gaya bermainnya. Seperti halnya Reja yang jelas-jelas tak menginginkan permainan individualis, namun melihat permainan Lazio saat melawan Fiorentina, apa itu yang di inginkan Reja, permainan monoton yang hanya bisa bertahan dan bertahan dan berharap waktu segera berakhir, tanpa bisa keluar dari tekanan.

Lazio masih membutuhkan talenta Zarate, bolehlah Reja mengatakan ia ingin Zarate dewasa namun jelas-jelas dipartai kemarin kehadiran Zarate pasti sangat berguna untuk Lazio, Lazio butuh pemain yang bisa melancarkan serangan balik dengan cepat, Rocchi dan Floccari tak bisa berbuat seperti itu. Setidaknya gaya permainan zarate bisa membuat bek Lazio beristirahat dari serangan Fiorentina dan bisa membuat sedikit konsentrasi pemain Fiorentina terpecah.

Namun nasi sudah menjadi bubur, zarate harus merasakan 90 menit di bangku cadangan, dan Lazio harus menerima hasil seri ini, dan bagi para Laziale mereka harus menerima kekecewaan yang mendalam lagi...

Forza LAZIO!!!


Support Laziale...



Followers