Profil Bresciano : sang Spartacus!!!

, by idrayang


Mark Bresciano telah resmi menjadi pemain Lazio untuk musim depan, menurut anda cukup mampukah Bresciano dengan usianya sekarang untuk membawa Lazio meraih hasil terbaik di musim depan atau setidaknya Bresciano mampu selalu menjadi pilihan utama di tim Edy Reja?? Sebelum anda menilainya ada baiknya kita melihat profil dari pemain yang satu ini.

Berikut profil dari Bresciano...


Bresciano besar di Rossaria (melbourne) Australia, ia adalah blasteran Ayah Italia dan Ibu seorang Australia. Karirnya dimulai di Bulleen Lions pada tahun 1995 di usia 15 tahun. reputasi Bresciano meningkat ketika ia terpilih dalam Australian Schoolboys squad yang melakukan tur pertandingan di Inggris pada tahun 1996. Di tahun 1997, ia menjadi pemain yang paling menonjol di timnas Australia muda di U17 World Cup, ketika itu ia mencetak 5 gol.

Pada akhir musim 1997 dan setelah menyelesaikan sekolah tinggi di Marcellin College, ia ditawari tempat di Australian Institute of Sport, di mana ia bertemu kembali dengan sobat masa kecilnya Vince Grella. Dia dan Vince Grella menerima kontrak dengan Carlton di Liga Sepak Bola Nasional (NSL) untuk musim 1997-98, tapi Bresciano terpaksa menunggu sampai minggu ke 17 untuk membuat debut NSL-nya. Dia kemudian memainkan setiap pertandingan untuk sisa tahun.

Bresciano membawa Carlton menempati posisi kedua, Bresciano mencetak gol di injury time untuk memenangkan semi final dan menempatkan klub ke FInal, dimana mereka kalah 2-1. Dia tinggal dengan Blues untuk musim 1998-1999, mencetak empat gol dalam 18 pertandingan. Pada tahun 1998 dan 1999, Bresciano membuat sejumlah penampilan untuk Australia dalam berbagai pertandingan di tingkat Under-20 dan Under-23 , termasuk FIFA World Youth Championship 1999, di mana Socceroos Muda gagal di babak pertama.

Petualangan di Italia
seperti banyak pemain Australia, Bresciano tertarik ke Eropa dan Italia menjadi pelabuhan berikutnya, bersama sobat kecilnya Grella, Bresciano memilih Italia, salah satu alasan karena mereka memiliki sebagian darah Italaia. mereka pun bergabung dengan Empoli pada tahun 1999, yang telah terdegradasi ke Serie B musim sebelumnya, dan menjadi pilihan reguler dalam tim pertama. Pada tahun ketiga Bresciano di klub, ia mencetak 10 gol dan membantu Empoli ke posisi keempat dan promosi kembali ke Serie A. Keduanya juga muncul beberapa kali di Australia Under-23 tim dalam membawa ke Olimpiade 2000, khususnya dalam persahabatan yang diadakan di Eropa.

Mereka berdua termasuk dalam tim untuk Olimpiade Sydney, meskipun Bresciano lebih banyak bermain sebagai pemain pengganti. Tahun berikutnya penampilannya di Olimpiade dihargai pemanggilan ke "Socceroos." Pada tanggal 1 Juni 2001, Bresciano menerima cap pertamanya untuk Australia dalam pertandingan Piala Konfederasi melawan Perancis, masuk sebagai pengganti pada menit 78 untuk Josip Skoko. Dia membuat lima penampilan lebih lanjut pada tahun itu untuk "Socceroos," termasuk pertandingan melawan Perancis di pertandingan persahabatan di MCG, lagi-lagi menggantikan Skoko sebagai pemain pengganti.

Pada musim panas 2002, ia bergabung dengan Parma sebesar € 7 juta, dan menjadi rekor biaya transfer terbesar pemain Australia. "Pindah ke Parma adalah perubahan besar dalam segala hal, bukan hanya uang, tetapi merupakan klub besar. Struktur klub, fasilitas, popularitas berarti Anda berada di bawah tekanan yang lebih banyak untuk mendapatkan hasilnya," katanya setelah penutupan musim. Meskipun ia terhambat dengan serangkaian cedera, 24 penampilannya di 2002-03 membantu Parma meraih posisi kelima dan tempat di Piala UEFA. Dengan Empoli yang akhirnya terdegradasi, Grella yang sobat kecilnya akhirnya pindah juga ke Parma. musim 2003–04 bersama Parma ia sukses mencetak 8 gol dari 33 penampilan, prestasi itu membuatnya melebihi para gelandang Serie A lainnya di saat itu. Bersama Parma ia merasakan manisnya karir di serie-a dan ia juga menjadi langganan timnas Australia.

Bersama Palermo
Musim 2006-2010 ia bermain untuk Palermo, 2 February 2007 menjadi hari kelam Bresciano ketika terjadi tragedi di luar stadion Catania vs Palermo, Bresciano terkena gas air mata ketika sedang melangsungkan pertandingan tersebut dan membuatnya absen di beberapa pertandingan baik untuk Palermo maupun Australia.

Setelah kembali dari Piala Asia, Bresciano menjadi target beberapa klub Inggris, salah satunya Manchster City yang sebenarnya telah berhasil mendapatkan Bresciano, Kontrak 5 tahun dengan sejumlah uang sebesar £5 juta telah disepakati dan ia pun telah berlatih dengan tim MC, namun transfer itu gagal karena MC memutuskan menunda pembayaran tersebut dan Bresciano pun kembali ke Italia Palermo.

Dengan manager baru Francesco Guidolin, Bresciano lebih banyak bermain dari bangku cadangan, namun kemudian ia berhasil mendapatkan kembali posisinya dibawah kepelatihan Davide Ballardini, bermain di posisi sayap dan sebagai penyerang lubang untuk rosanero.

Sekarang di Lazio
Kini bersama Lazio ia diharapkan bisa menampilkan performa terbaiknya dan mampu mengisi kekosongan lini tengah Lazio. Bresciano merupakan salah satu pemain sepakbola Australia yang paling berbakat dan memiliki insting tajam dalam mencetak gol. Dia biasanya bermain di sisi kiri lapangan tengah tetapi juga bisa bermain sebagai penyerang lubang. Bresciano adalah pemain serbaguna yang sering membantu dalam penyerangan dan pertahanan dan juga seorang specialis pengambil tendangan bebas.

Fakta Menarik

Salah satu hal yang menarik dan menjadi ciri khas dari seorang Bresciano adalah selebrasinya setelah mencetak gol, Pemain ini selalu melakukan gaya "Spartacus" yakni berdiri dengan tegak dimana tempat di mencetak gol sambil mengepalkan kedua tangannya kebawah dengan dagu tegap seperti layaknya seorang gladiator.

Satu hal lagi yang menarik dari si plontos ini adalah tentang pemain yang menjadi idola di masa mudanya dulu adalah Paul Okon, mantan kapten timnas Australia dan pemain Lazio di musim 96-99.

Untuk laziale Indonesia dengan bergabungnya pemain dari Australia jelas membuat kesempatan untuk melihat secara langsung permainan Bresciano terbuka lebih lebar, dengan syarat Bresciano yang notabene telah memasuki masa veteran tetap bermain di timnas Australia dengan begitu bila Indonesia kembali bertemu Australia dan bermain di Indonesia akan mungkin bagi kita bertemu dengan sang spartacus.

Data Bresciano
Position: Midfielder
Physical: 182 cm, 80 kg
Nationality: Australian
Date of birth: February 11 - 1980
Place of birth: Melbourne (Australia)

Professional career:

97-99 Carlton S.C
99-02 Empoli
02-06 Parma
06-10 Palermo

Total Serie A Games/Goals: 310/48
International Games/Goals: 57/11



Support Laziale...


Followers