Hasil buruk itu akhirnya terputus, Sang Elang akhirnya berhasil melepaskan diri dari trauma Derby della Capitale dengan menaklukkan Serigala ompong, 2-1 di Olimpico, Senin dini hari WIB. Hasil ini mengakhiri kekalahan beruntun yang ditelan I BIancocelesti dalam lima duel sebelumnya dengan Rioma.
Tim yang disebut-sebut sebagai "Barcanya italia" ini datang dengan penuh percaya diri berbekal rekor impresif dalam lima derby sebelumnya dan kemenangan beruntun atas Parma dan Atalanta dalam dua laga terakhir.
Diawal pertandingan memang Rioma yang diasuh oleh mantan pemain Barca Luis Enrique ini langsung menggebrak sejak awal pertandingan dan berhasil unggul di menit ke-6 lewat gol Pablo Osvaldo yang memanfaatkan bola lob dari Miralem Pjanic. Sebuah gol ini sontak mengagetkan publik Lazio yang memang berharap Lazio bisa menghapuskan memori buruk di lima laga Derby terakhir.
Hernanes cs akhirnya bermain lebih ofensif, berkali-kali mereka mengurung pertahanan Rioma namun finishing yang buruk dari lini depan menjadikan semua serangan sia-sia. Berkali-kali Klose dan Cisse membuang peluang emas yang mereka dapatkan. Sementara Rioma sesekali mendapatkan peluang didepan gawang Marchetti.
Hingga akhir pertandingan sko masih 1-0 untuk keunggulan Rioma.
Di babak kedua, Lazio bermain lebih agresif, Reja menarik Radu yang sempat cedera di babak pertama dan digantikan dengan Lulic yang lebih bertipe offensif.
Support Laziale...
Serangan demi serangan dibangun Biancoceleste, dan tekanan mereka membuat barisan pertahanan Roma kerepotan hingga memaksa bek Simon Kjaer melakukan pelanggaran di menit ke-51 dengan menjatuhkan Christian Brocchi yang berpeluang mencetak gol.
Insiden itu berbuah hadiah penalti buat Lazio, tidak tanggung-tanggung wasit juga menghadiahi kartu merah untuk Kjaer.
Penalti dieksekusi dengan sempurna oleh Hernanes untuk membuat kedudukan kembali imbang 1-1 sekaligus menambah koleksi golnya di Serie A musim ini menjadi tiga. 1-1 skor imbang.
Unggul jumlah pemain, Lazio semakin meningkatkan tekanan mereka, Rioma pun dipaksa bermain lebih kedalam dan lebih sering bertahan. Rioma beruntung dua kali mistar gawang menjadi penyelamat mereka, sundulan Miroslav Klose dan tembakan Djibriel Cisse hanya menghantam bingkai gawang Roma yang dikawal Maarten Stekelenburg.
Hingga detik-detik terakhir laga derby kali ini tampaknya akan berakhir imbang, Namun semangat para gladiator birulangit tidak pula sirna. Skuad Edy Reja itu akhirnya mendapatkan gol kedua sekaligus memastikan kemenangan lewat gol Klose di menit terakhir memanfaatkan umpan manis Francesco Matuzalem.
Sebuah umpan manis yang diterima dengan baik oleh Klose dan diubah menjadi sebuah gol lewat penyelesaian matang dari seorang Bomber. Ini gol keempat yang dicetak striker timnas Jerman itu di Serie A musim ini.
Olimpico dan seluruh tempat dimana para Laziali menonton pun seketika meledak, sebuah gol yang ditunggu-tunggu, sebuah hasil yang sangat diidam-idamkan oleh seluruh Laziali, akhirnya hadir juga, tepat di menit akhir pertandingan. Trauma itu telah hilang dan sang Elang semakin memastikan kedigdayaannya.
Kemenangan ini mengangkat Lazio ke posisi 4 Besar klasemen sementara dengan 11 poin, terpaut 1 poin dengan Juventus dan Udinese yang menduduki dua posisi teratas dan hanya kalah selisih gol dari tim peringkat ketiga, Cagliari. Di pihak lain, Rioma anjlok ke peringkat ke-11 dengan 8 poin.