MASA DEPAN LAZIO
GENERASI ZARATE & PANDEV, MASA DEPAN LAZIO
11 Januari 2009 partai Reggina vs Lazio memperlihatkan satu hal yang seharusnya bisa memberikan kepercayaan bahwa Lazio bisa bangkit setelah sempat terseok-seok sejak terakhir menjuarai scudetto musim 1999/2000.
Hal yang membangkitkan itu adalah sosok Zarate dan Pandev, melihat bagaimana ketiga gol tersebut tercipta jelas membuktikan bagaimana kualitas dua striker muda Lazio, Pandev dengan determinasi dan kekuatan serta finishing touchnya yang membuat gol selalu lahir melalu kaki kirinya di padu oleh Zarate yang memiliki insting pendobrak dan seorang striker dengan dribling dan speed yang mumpuni serta memiliki tendangannya yang keras ditambah kemampuannya dalam memberikan assist.
Bila saja Lotito bisa mempertahankan kedua pemain, kemungkinan Lazio untuk bangkit sangatlah mungkin, Pandev saat ini sedang mengharap kontrak barunya bersama Lazio sedang Zarate saat ini hanya berstatus pinjaman dari Klub Al-Sadd namun Lazio memiliki opsi untuk memilikinya secara permanen.
Pandev dan Zarate sendiri mengungkapkan bahwa mereka mencintai tim biru langit ini, dan ingin bersama Lazio. Penampilan mereka di seri-a pun membuat banyak tim lain berminat mentransfer mereka, namun Pandev dan Zarate masih mengharap dapat tetap bersama Lazio,
Suatu hal yang jelas membuktikan bahwa mereka pantas untuk dipertahankan, belum lagi saat ini Lazio di huni beberapa pemain muda yang memiliki kans untuk menjadi bintang di generasinya nanti. Sebut saja Lichsteiner kelahiran '84, bek kanan asal Swiss yang disetiap penampilannya selalu mengeluarkan 100 % kemampuannya, lalu Modibo Diakite kelahiran '87 sosok seorang bek yang kuat, tinggi besar, kemampuannya dalam duel udara tidak diragukan, golnya ke gawang Udinese meperlihatkan betapa berbahayanya dia bila Lazio mendapatkan tendangan sudut,namun ia masih harus banyak belajar dalam hal berkomunikasi dengan duetnya dibelakang maupun dengan kiper.
Selanjutnya masih dilini pertahanan Lazio memiliki Stefan Radu bek kelahiran '86 asal Rumania, dapat bermain sebagai center back ataupun quarter back, lalu siapa yang tak mengenal Lorenzo De Silvestri kelahiran '88, yang memiliki impian menjadi seperti Paolo Maldini di AC Milan walau diawal musim mendapat kesulitan namun sudah sepantasnya dia mendapat kesempatan membuktikan kelasnya.
Di sisi kiri ada seorang Kolarov '85 , bek sayap yang memiliki tendangan keras walau memang masih membutuhkan sedikit bimbingan bagaimana menjadi seorang bek kiri yang tangguh dan handal seperti seniornya Mihajlovic.
Posisi Kiper Lazio ada Juan Pablo Carizzo kelahiran '84, masih memerlukan adaptasi seperti halnya juga Fernando Muslera kelahiran '85 yang masih memerlukan kesempatan untuk tampil dan mungkin bisa diandalkan Lazio di kemudian hari.
Di posisi tengah ada Mourad Meghni '84, gelandang yang sempat di juluki si Zidane kecil dan saat ini bersama Lazio ia mencoba mengembalikan penampilannya seperti sebelum ia didera cedera. Lalu Pasquale Foggia kelahiran '83, winger yang atraktif dan lihai mengolah bola yang kadang menjadi jalan keluar saat Lazio mengalami kesulitan menyerang.
Selain para pemain di atas yang sudah menampilkan kemampuan mereka, Lazio masih memiliki banyak pemain muda berbakat di Primavera seperti Alessandro Tuia, Mendicino, Mancini, Kozak, Degre dan yang lainnya.
Begitu banyak talenta yang ada di skuad Lazio saat ini, tinggal bagaimana seorang Rossi meramunya dan membuat para seniornya mampu membimbing mereka agar memiliki mental sebagai pemain juara bukan cuma pemain berskill karena di kompetisi sekeras seri-a dibutuhkan lebih dari sekedar bakat dan skill tapi juga mental yang kuat.