Profil : Muslera dimata Laziale

, by idrayang

Fernando Muslera, semuanya hasil dari kesabaran

tentang Muslera
Laziale mana yang tidak mengenal Fernando Muslera, semuanya pasti akan menganggukan kepala sembari mengacungkan dua jempol saat ditanya pantaskah Muslera disebut pahlawan Lazio di Final Coppa Italia kemarin?.

Nestor Muslera, datang ke Lazio dengan plan B, setelah kegagalan transfer kiper muda Argentina, Juan Pablo Carrizo, yang juga rekomendasi dari legenda kita, Angelo Peruzzi. Sebelumnya Muslera bermain untuk tim local Uruguay, Wanderers. Muslera juga sempat menarik perhatian tim-tim seperti Benfica, Juventus, Inter, Arsenal dan klub-klub besar lainnya, namun Lazio-lah yang berhasil mendapatkan jasa-nya. Muslera memiliki tinggi ideal,190 cm, dan punya berat badan yang proporsional saat itu

Pada musim debutnya, Muslera berhasil menjadi kiper no 1 Lazio, sayangnya kemudian dia tampil nervous ketika Lazio melawan Milan, yang berakhir dengan skor 5-1 untuk keunggulan Milan. Semenjak itu,pos penjaga gawang Lazio diambil alih oleh kiper gaek,Marco Ballotta sampai akhir musim.

Akhirnya kiper yang Lazio tunggu-tunggu datang, Carrizo , dengan segudang harap dibahunya,mengambil alih posisi no 1 kiper Lazio. Sayang ,Carrizo ternyata tidak sanggup menahan beban,untuk menggantikan sosok sehebat Angelo Peruzzi, Carrizo tampil buruk. Akhirnya Muslera pada pergantian tahun 2009 kembali menjadi kiper no 1, dan hebatnya lagi, Muslera seperti tampil berbeda, sangat cekatan, dan tentunya spektakuler.

Final tak terlupakan...
Pada puncaknya,dia menjadi pahlawan Lazio atas gelar Coppa Italia 2008/2009,di semifinal melawan Juventus,berkali-kali Muslera melakukan penyelamatan-penyelamatan gemilang,yang mengantar Lazio ke final untuk bertemu Sampdoria yang di semifinal mengandaskan perlawanan tim juara 3x berturut-turut Serie A,Internazionale.Di final, Muslera menjadi pahlawan dengan berhasil mem-blok 2 tendangan penalty pemain sampdoria, bahkan Muslera berhasil menebak semua arah bola penalty kecuali 2 bola yang ditendang ke tengah.
kesabaran dan keinginan kuncinya
SALUT, hanya itu yang bisa penulis katakan untuk Muslera, Muslera sabar, ketika duduk di bench, sembari menyaksikan orang yang seharusnya bisa menjadi ayahnya (Balotta.red), mengawal gawang Lazio, tanpa mengeluh sedikitpun! Muslera tidak pernah merengek sepatah katapun,, ketika Carrizo datang, malah dia mengatakan semua hal baik untuk kedatangan Carrizo dan ia pun menjalin persahabatan dengan rivalnya tersebut. Namun Muslera terus berkerja keras dalam latihan, terus membangun mentalnya, dan ketika dia sudah dipercaya, dia siap. Dimana lagi kita bisa menemukan kiper muda dengan etos kerja sehebat ini? Kiper-kiper muda sekarang kebanyakan egois,terus meminta kesempatan bermain,terus merengek, tanpa bisa memberi alasan, kenapa mereka layak untuk dipercaya !...

Muslera adalah role model jenius,bagi kiper-kiper lainnya,jangan pernah menyerah dari situasi, dan ketika dipercaya, JANGAN PERNAH SIA-SIAKAN.

Etos kerja inilah yang mungkin akan membawa Muslera menjadi sehebat Angelo Peruzzi & Luca Marchegiani. Dimulai dari gelar coppa, selanjutnya? Siapa tahu!...

Salam,Mirjalovic.

Followers