Menuju Satu tahun IndieLaziale
Gak terasa yah udah hampir satu tahun blog IndieLaziale mengiringi perjalanan Lazio dengan berita-berita dan hasil-hasil pertandingan yang di jalani tim biru langit. Suka duka pun silih berganti mewarnai berita-berita yang terposting, meski harus diakui memang lebih banyak cerita kekecewaan yang tertuang.
Namun meski kecewa lebih banyak menghampiri seperti yang saat ini sedang dirasakan oleh semua Laziale, karena hasil buruk yang dialami Biancoceleste di bawah asuhan Profesor x a.k.a Ballardini, justru menjadi pelecut untuk terus mendukung tim elang sakti ini.
Dan perasaan kecintaan pada Gli Aquilotti pun tak pernah padam, walau harus mendengar cibiran fans-fans lain yang notabenenya adalah para glory hunter (mungkin beberapa diantara mereka adalah mantan Laziale saat Lazio merebut scudetto 1999-2000 yang berpaling setelah Lazio mengalami kebangkrutan :P).
Lalu apakah semua cibiran itu harus kita ratapi? ah jelas tidak!!
Justru disitulah letak kenikmatan mencintai klub biru langit ini, ketika ia jatuh kita ikut bersedih, dan ketika ia terbang dan menggenggam langit semua emosi di dada terasa terkeluarkan semua, segala dahaga seperti terhapus, kepuasan begitu terasa di dalam jiwa. Dan perasaan itu terbukti ketika Lazio dimusim lalu berhasil meraih Juara Coppa Italia dengan menjungkalkan Sampdoria, sama halnya dengan ketika Lazio membuat tifosi Inter menangis saat gelar Supercoppa menjadi awal manis musim ini.
Apakah tifosi klub lain dapat merasakan seperti itu? mungkin iya, tapi jelas berbeda...
Untuk itu berbanggalah kalian para Laziale.. kalian yang bedarah biru langit...
Jelas kita ini beda.....
Namun meski kecewa lebih banyak menghampiri seperti yang saat ini sedang dirasakan oleh semua Laziale, karena hasil buruk yang dialami Biancoceleste di bawah asuhan Profesor x a.k.a Ballardini, justru menjadi pelecut untuk terus mendukung tim elang sakti ini.
Dan perasaan kecintaan pada Gli Aquilotti pun tak pernah padam, walau harus mendengar cibiran fans-fans lain yang notabenenya adalah para glory hunter (mungkin beberapa diantara mereka adalah mantan Laziale saat Lazio merebut scudetto 1999-2000 yang berpaling setelah Lazio mengalami kebangkrutan :P).
Lalu apakah semua cibiran itu harus kita ratapi? ah jelas tidak!!
Justru disitulah letak kenikmatan mencintai klub biru langit ini, ketika ia jatuh kita ikut bersedih, dan ketika ia terbang dan menggenggam langit semua emosi di dada terasa terkeluarkan semua, segala dahaga seperti terhapus, kepuasan begitu terasa di dalam jiwa. Dan perasaan itu terbukti ketika Lazio dimusim lalu berhasil meraih Juara Coppa Italia dengan menjungkalkan Sampdoria, sama halnya dengan ketika Lazio membuat tifosi Inter menangis saat gelar Supercoppa menjadi awal manis musim ini.
Apakah tifosi klub lain dapat merasakan seperti itu? mungkin iya, tapi jelas berbeda...
Untuk itu berbanggalah kalian para Laziale.. kalian yang bedarah biru langit...
Jelas kita ini beda.....