Finalis 2006 pun meringis

, by idrayang


Italia dan Perancis akhirnya harus mengucapkan selamat tinggal lebih dahulu kepada Piala Dunia. Dua Finalis Piala Dunia 2006 ini harus tersingkir secara menyakitkan, menempati juru kunci di grup dan dipermalukan oleh tim-tim yang notabene berada jauh di bawah mereka.
Siapakah yang harus disalahkan?

Banyak yang mengatakan bahwa kedua tim memiliki masalah yang sama, yakni sifat keras kepala kedua pelatih, Raymond Domenech di Perancis dan Marcello Lippi di Italia.
bukti kebencian pendukung perancis kepada DOmenech

Perancis dengan seorang Domenech
Kiprah Perancis di Piala Dunia sebenarnya sudah bisa ditebak tidak akan lama bertahan mengingat kondisi skuad Perancis yang tidak harmonis serta proses negatif mereka menuju Piala Dunia ditambah lagi kepemimpinan Pelatih Domenech yang tak bisa untuk dibanggakan.

Bukti sikap buruk Domenech sebenarnya sudah terlihat setelah Piala Dunia 2006. Domenech memperlihatkan sikap diktatornya dengan tetap memaksakan memanggil seorang Claudio Makalele ke timnas Perancis, meski Makalele jelas-jelas sudah mengundurkan diri dari timnas Perancis. Jose Mourinho yang saat itu menjadi pelatih Makalele di Chelsea menyebut Domenech memeperlakukan seorang Makalele seperti budak.
Lalu apa kata Domenech?
"Selama ia masih bisa berjalan, ia akan bermain. Saya memiliki hak untuk memanggil dia"
Hasil buruk di Euro 2008 dan Piala Dunia 2010
Sikap keras kepala Domenech akhirnya menjadi bumerang dan Perancis gagal total di Euro 2008 dan menjadi juru kunci Grup C Euro 2008 dibawah Belanda Italia dan Romania.

Mendapat hasil buruk di Euro 2008 tidak merubah sifat Domenech dan anehnya jajaran petinggi Perancis masih mempercayakan Pelatih kelahiran 1952 itu meski Perancis gagal total di Euro 2008.

Di Kualifikasi Piala Dunia 2010, Perancis hampir gagal ke putaran Final Piala Dunia di Afrika Selatan. Perancis beruntung bisa lolos ke Piala Dunia karena sikap curang Henry yang memegang bola terlebih dahulu sebelum akhirnya memberikan assist kepada Gallas dan membuat Irlandia menangis karena wasit Martin Hansson menganggap gol itu sah.
Domenech dan Henry, dua aktor penting Perancis di PD 2010

Di putaran Final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, ternyata Perancis harus menyia-nyiakan perjuangan mereka di kualifikasi, Perancis harus menangis dan pulang lebih cepat setelah bermain buruk. Mereka menjadi juru kunci di grup A, Bermain imbang 0-0 dengan Uruguay, kalah 0-2 dari Mexico, dan takluk 1-2 dari tuan rumah Afrika Selatan.

Zidane pun berbicara
Buruknya performa tim asuhan Domenech saat melawan Uruguay membuat Zinedine Zidane sang legenda Perancis angkat bicara, salah satu orang yang terkena sentil Zidane adalah Raymond Domenech "Raymond Domenech 'bukan pelatih' dan bahwa 'tidak ada kerja sama' antara pemain Perancis."

Berbicara di Canal Plus, mantan Real Madrid dan Juventus berucap "para pemain perancis harus mengambil tanggung jawab untuk diri mereka sendiri' dan 'harus menempatkan ego Anda ke satu sisi' agar Prancis bersinar di Afrika Selatan."

Setelah itu penderitaan Perancis berlanjut, melawan Mexico mereka harus takluk 0-2 yang membuat perjuangan semakin berat, ditambah konflik internal yang terjadi antara Anelka dan Domenech, Anelka pun dipulangkan ke Perancis sementara kapten mereka Patrick Evra bersitegang dengan staff pelatih Robert Duverne saat berlatih yang membuat Robert Duverne mengundurkan diri dan para pemain pun memboikot latihan itu.

Duka Perancis memuncak ketika mereka dipastikan tersingkir dari Piala Dunia setelah dipukul Afrika Selatan 2-1, hasil buruk ini membuat muka Perancis tercoreng. Lebih buruk lagi Domenech memperlihatkan sikap jeleknya yang lain ketika menolak berjabat tangan dengan pelatih Afrika Selatan Carlos Alberto Pereira. jadi cukup pantas menyalahkan seorang Domenech bila menilik perjalanan Perancis.
Domenech ketika menolak jabat tangan dari Pereira

timnas Perancis pulang kampung

Bukan tidak mungkin disaat pendukung Perancis menangis karena hasil buruk timnas mereka, dilain tempat pendukung Irlandia bersorak gembira... itulah sepakbola, satu sisi menangis satu sisi lagi tersenyum manis.





Support Laziale...


Followers