Profil : Libor Kozak, bintang baru Biancoceleste
5 gol dalam 12 pertandingan dan hanya 4 kali kesempatan bermain sebagai starter, total 504 menit dijalaninya, ini berarti satu gol dalam waktu 100 menit 48 detik yang diciptakan Kozak. Suatu hal mengejutkan yang di perlihatkan oleh striker muda Lazio asal Republik Ceko itu. Bahkan bila dibandingkan dengan striker terbaik seri A musim ini Libor Kozak diatas rata-rata gol dari Ibrahimovic, Eto'o dan ataupun Di Natale.Bahkan Kozak lebih baik dari top skor lega calcio saat ini yakni striker Napoli Edinson Cavani!
Cavani memang jauh mencetak gol lebih banyak, ia mencetak 20 gol dari 24 kali kesempatan bermain, namun dari segi menit ia rata-rata mencetak 101 menit satu gol masih dibawah Kozak yang mencetak 1 gol dalam waktu 100 menit 48 detik. Di Natale mencetak gol setiap 108 menit, Eto'o setiap 123, dan 138 menit untuk Matri.
Takdir tuk Biancoceleste
Kozak kini betul-betul telah mengejutkan semua orang, kini ia menjadi idola baru bagi para Laziali di seluruh dunia termasuk di Indonesia, gol-golnya selalu ditunggu oleh mereka yang mencintai Biancoceleste.
Tapi tahukah kalian siapa itu Libor Kozak, striker yang memiliki tinggi 1.93 meter ini memulai karirnya ditahun 2001 bersama klub seri b ceko Slezský FC Opava, ia bergabung bersama tim muda terlebih dahulu sebelum akhirnya dipromosikan ke tim utama, lalu dibeli Lotito dari dengan nilai transfer 1.2 juta euro pada hari terakhir bulan Juli 2008, saat itu di FC Opava Kozak mencetak 11 gol.
Saat Lazio memantau pemain jangkung ini dalam delapan bulan pertama Kozak selalu di pantau oleh Sergio Berti, barulah setelah itu Walter Sabatini mantan direktur Direktur Olahraga Lazio Biancoceleste turun tangan mengikuti perkembangan Libor Kozak.
Sabatini memantau Kozak melalui rekaman-rekaman pertandingan yang dilakukan striker tersebut, kemampuan yang dimiliki Kozak membuat Sabatini tertarik dan dan melakukan negoisasi kontrak untuknya. dan tepat bulan Juli 2008 Lotito memastikan mengontrak pemain kelahiran 1989 tersebut untuk berseragam biru langit dengan kontrak selama lima musim. Pada usia 19 tahun Kozak hijrah ke Italia dan bergabung dengan tim primavera Lazio pada saat itu bersamaan kozak dipanggil timnas u-19 Ceko untuk berlaga di kejuaraan Eropa u-19.
Pemain yang lahir di Brumov Bilnice 30 mei 1989 ini sempat mengikuti trial di klub Liga Inggris Portsmouth pada bulan Januari 2008, namun entah kenapa di memutuskan untuk tidak bermain di Premier League, ia menolak bergabung dengan Portsmouth. Diakhir musim Biancoceleste menjadi jodohnya.
Dengan latar belakang sebagai pemain seri b di liga ceko dan dengan umurnya yang masih muda ia tak perlu lama menunggu waktu baginya untuk tampil di liga sekelas seri a,tepat pada tanggal 2 mei 2009 Kozak pertama kali menapakkan kakinya di pentas lega calcio dengan berseragam biru langit, ia menggantikan Mauro Zarate pada laga melawan Inter Milan di menit ke 84'. Meski Lazio kalah namun tinta emas telah digoreskan oleh salah satu calon masa depan Biancoceleste. Dimusim itu total ia bermain 3 kali.
Kembali untuk lebih baik
Musim selanjutkan kiprahnya ada di seri B ia dipinjamkan Lazio ke klub Brescia, klub yang sempat di bela oleh Tare. Disana ia diharapkan mendapat tampat untuk bermain reguler di tim inti agar mendapat pengalaman sebelum ia dipercayakan menjadi andalan lini depan Lazio.
Kozak bermain 30 kali dan mencetak 4 gol untuk Brescia, tepat pada tanggal 26 September Kozak mencetak gol pertamanya di ranah Italia ke gawang Grosseto, sayang Brescia harus kalah 1-2. Catatan manis Kozak lainnya adalah dimasa peminjamannya ia sukses membawa Brescia promosi ke seri A.
Support Laziale...
Awal musim ini ia kembali ke Formello, sejak latihan pra musim ia telah memperlihatkan kemampuannya, Kozak tercatat menjadi top skor Lazio diajang uji coba Lazio pada pra musim ini dengan 8 gol mengalahkan Floccari, Rocchi dan Zarate.
Gol yang ditunggu dari seorang Libor Kozak akhirnya hadir kala Lazio menghadapi Fiorentina pada tanggal 18 September 2010, Kozak menjadi pahlawan Lazio dipertandingan itu,ia hanya membutuhkan waktu tujuh menit sejak ia menggantikan Rocchi pada menit ke 60 untuk membawa Lazio unggul 2-1. Kozak kemudian menambah golnya namun kali ini bukan diseri A melainkan di Coppa Italia, melawan tim Portogruaro dan membuat Lazio menang 3-0.
Takdir memilihnya
16 januari 2011, Kozak membalaskan kekalahan Lazio di pertemuan pertama atas Sampdoria. Kozak mencetak satu-satunya gol yang membuat Lazio saat itu memperoleh kemenangan pertamanya di tahun 2011.
Pada jeda transfer Januari 2011 sempat berhembus kabar bahwa Lazio akan melepas pemain muda ini untuk dipinjamkan ke klub lain. Lotito memang mengatakan ia ingin menambah striker di lini depan Lazio namun Edi Reja memperjelas bahwa ia hanya butuh striker baru bila Kozak memang dipinjamkan ke klub lain, ternyata penampilan Kozak makin meningkat dan kepercayaan Reja sedikit demi sedikit diberikan untuknya. Kozak pun mendapat tempat di tim inti, penampilan Kozak melawan Rioma di Coppa Italia membuat Reja semakin percaya meski saat itu ia harus ditandu keluar karena cedera.
Kesempatan kembali hadir untuk Kozak, Lazio harus kehilangan Zarate yang terkena sanksi kartu merah di partai sebelumnya serta Floccari dan Rocchi yang masih cedera, akhirnya Kozak menjadi pilihan utama bersama Sculli di lini depan Lazio ketika Lazio menjamu Fiorentina.
Dipertandingan itu Kozak menjadi pahlawan Lazio, striker jangkung itu mencetak dua gol, gol pertama ia cetak melalui titik putih setelah aksinya dilanggar oleh bek lawan. Gol kedua lewat kepalanya menerima umpan manis dari Sculli. Sejak itu Lotito yakin ia tak perlu menambah striker lagi untuk Lazio karena disana ada Kozak.
Partai selanjutnya melawan AC Milan menjadi salah satu partai terpanas buat Kozak, bagaimana tidak setelah pertandingan tersebut dirinya menjadi pembicaraan seluruh media di Italia terutama di kota Milan, namun bukan karena gol atau penampilannya melainkan karena Kozak dua kali berturut-turut membuat pemain belakang AC Milan ditandu keluar dan masuk rumah sakit!
Pertama adalah Bonera. Ya, terpaksa Bonera harus ditarik keluar saat jeda turun minum, karena luka di wajahnya akibat sikutan Kozak. Kemudian, allenatore Milan Massimiliano Allegri memasukkan bek debutan Legrottaglie, tapi dia hanya bermain selama 39 menit. Pemain yang baru di transfer Ac Milan dari Juventus itu akan selalu mengingat debutnya di Milan pada malam itu, Legrottaglie harus terkulai lemas di lapangan setelah kepalanya terbentur dengkul Kozak.
Setelah memasukkan dua pemain Rossoneri ke Rumah Sakit, kozak kembali memperlihatkan ketajamannya, meski di partai melawan Chievo ia gagal mencetak gol, namun menghadapi mantan klub yang dibelanya di Seri B yakni Brescia, Kozak kembali membuktikan ketajaman kepalanya, memanfaatkan umpan Ledesma dari sepak pojok, sundulannya tak mampu di hadang kiper Brescia. Namun usai mencetak gol kozak tampak tak memperlihatkan aksi selebrasi yang ebrlebihan yang biasa ia lakukan usai mencetak gol, biasanya ia berlari ke arah pendukung Lazio seusai mencetak gol, kali ini ia bersikap dingin dan tersenyum kala rekan-rekannya mendekati untuk merayakan golnya. Tampaknya Kozak bermaksud menghormati mantan timnya yang memberikannya kesempatan untuk bermain dan mencari pengalaman, mungkin juga ia bersedih karena golnya itu secara tidak langsung membuat brescia tim yang dulu ia bantu promosi ke seri A menjadi semakin terjerambab ke jurang degradasi.
Kesempatan bermain di timnas U-21 pun menjadi langganan untuk striker muda ini.Next melawan Bari, Kozak diharapkan kembali membawa Lazio meraih kemenangan, dengan Zarate atau Sculli bagi diri Kozak hanya satu, mencetak gol dan meraih tiga poin untuk sang elang!!(idr)
Cavani memang jauh mencetak gol lebih banyak, ia mencetak 20 gol dari 24 kali kesempatan bermain, namun dari segi menit ia rata-rata mencetak 101 menit satu gol masih dibawah Kozak yang mencetak 1 gol dalam waktu 100 menit 48 detik. Di Natale mencetak gol setiap 108 menit, Eto'o setiap 123, dan 138 menit untuk Matri.
Takdir tuk Biancoceleste
Kozak kini betul-betul telah mengejutkan semua orang, kini ia menjadi idola baru bagi para Laziali di seluruh dunia termasuk di Indonesia, gol-golnya selalu ditunggu oleh mereka yang mencintai Biancoceleste.
Tapi tahukah kalian siapa itu Libor Kozak, striker yang memiliki tinggi 1.93 meter ini memulai karirnya ditahun 2001 bersama klub seri b ceko Slezský FC Opava, ia bergabung bersama tim muda terlebih dahulu sebelum akhirnya dipromosikan ke tim utama, lalu dibeli Lotito dari dengan nilai transfer 1.2 juta euro pada hari terakhir bulan Juli 2008, saat itu di FC Opava Kozak mencetak 11 gol.
Saat Lazio memantau pemain jangkung ini dalam delapan bulan pertama Kozak selalu di pantau oleh Sergio Berti, barulah setelah itu Walter Sabatini mantan direktur Direktur Olahraga Lazio Biancoceleste turun tangan mengikuti perkembangan Libor Kozak.
Sabatini memantau Kozak melalui rekaman-rekaman pertandingan yang dilakukan striker tersebut, kemampuan yang dimiliki Kozak membuat Sabatini tertarik dan dan melakukan negoisasi kontrak untuknya. dan tepat bulan Juli 2008 Lotito memastikan mengontrak pemain kelahiran 1989 tersebut untuk berseragam biru langit dengan kontrak selama lima musim. Pada usia 19 tahun Kozak hijrah ke Italia dan bergabung dengan tim primavera Lazio pada saat itu bersamaan kozak dipanggil timnas u-19 Ceko untuk berlaga di kejuaraan Eropa u-19.
Pemain yang lahir di Brumov Bilnice 30 mei 1989 ini sempat mengikuti trial di klub Liga Inggris Portsmouth pada bulan Januari 2008, namun entah kenapa di memutuskan untuk tidak bermain di Premier League, ia menolak bergabung dengan Portsmouth. Diakhir musim Biancoceleste menjadi jodohnya.
Dengan latar belakang sebagai pemain seri b di liga ceko dan dengan umurnya yang masih muda ia tak perlu lama menunggu waktu baginya untuk tampil di liga sekelas seri a,tepat pada tanggal 2 mei 2009 Kozak pertama kali menapakkan kakinya di pentas lega calcio dengan berseragam biru langit, ia menggantikan Mauro Zarate pada laga melawan Inter Milan di menit ke 84'. Meski Lazio kalah namun tinta emas telah digoreskan oleh salah satu calon masa depan Biancoceleste. Dimusim itu total ia bermain 3 kali.
Kembali untuk lebih baik
Musim selanjutkan kiprahnya ada di seri B ia dipinjamkan Lazio ke klub Brescia, klub yang sempat di bela oleh Tare. Disana ia diharapkan mendapat tampat untuk bermain reguler di tim inti agar mendapat pengalaman sebelum ia dipercayakan menjadi andalan lini depan Lazio.
Kozak bermain 30 kali dan mencetak 4 gol untuk Brescia, tepat pada tanggal 26 September Kozak mencetak gol pertamanya di ranah Italia ke gawang Grosseto, sayang Brescia harus kalah 1-2. Catatan manis Kozak lainnya adalah dimasa peminjamannya ia sukses membawa Brescia promosi ke seri A.
Support Laziale...
Awal musim ini ia kembali ke Formello, sejak latihan pra musim ia telah memperlihatkan kemampuannya, Kozak tercatat menjadi top skor Lazio diajang uji coba Lazio pada pra musim ini dengan 8 gol mengalahkan Floccari, Rocchi dan Zarate.
Gol yang ditunggu dari seorang Libor Kozak akhirnya hadir kala Lazio menghadapi Fiorentina pada tanggal 18 September 2010, Kozak menjadi pahlawan Lazio dipertandingan itu,ia hanya membutuhkan waktu tujuh menit sejak ia menggantikan Rocchi pada menit ke 60 untuk membawa Lazio unggul 2-1. Kozak kemudian menambah golnya namun kali ini bukan diseri A melainkan di Coppa Italia, melawan tim Portogruaro dan membuat Lazio menang 3-0.
Takdir memilihnya
16 januari 2011, Kozak membalaskan kekalahan Lazio di pertemuan pertama atas Sampdoria. Kozak mencetak satu-satunya gol yang membuat Lazio saat itu memperoleh kemenangan pertamanya di tahun 2011.
Pada jeda transfer Januari 2011 sempat berhembus kabar bahwa Lazio akan melepas pemain muda ini untuk dipinjamkan ke klub lain. Lotito memang mengatakan ia ingin menambah striker di lini depan Lazio namun Edi Reja memperjelas bahwa ia hanya butuh striker baru bila Kozak memang dipinjamkan ke klub lain, ternyata penampilan Kozak makin meningkat dan kepercayaan Reja sedikit demi sedikit diberikan untuknya. Kozak pun mendapat tempat di tim inti, penampilan Kozak melawan Rioma di Coppa Italia membuat Reja semakin percaya meski saat itu ia harus ditandu keluar karena cedera.
Kesempatan kembali hadir untuk Kozak, Lazio harus kehilangan Zarate yang terkena sanksi kartu merah di partai sebelumnya serta Floccari dan Rocchi yang masih cedera, akhirnya Kozak menjadi pilihan utama bersama Sculli di lini depan Lazio ketika Lazio menjamu Fiorentina.
Dipertandingan itu Kozak menjadi pahlawan Lazio, striker jangkung itu mencetak dua gol, gol pertama ia cetak melalui titik putih setelah aksinya dilanggar oleh bek lawan. Gol kedua lewat kepalanya menerima umpan manis dari Sculli. Sejak itu Lotito yakin ia tak perlu menambah striker lagi untuk Lazio karena disana ada Kozak.
Partai selanjutnya melawan AC Milan menjadi salah satu partai terpanas buat Kozak, bagaimana tidak setelah pertandingan tersebut dirinya menjadi pembicaraan seluruh media di Italia terutama di kota Milan, namun bukan karena gol atau penampilannya melainkan karena Kozak dua kali berturut-turut membuat pemain belakang AC Milan ditandu keluar dan masuk rumah sakit!
Pertama adalah Bonera. Ya, terpaksa Bonera harus ditarik keluar saat jeda turun minum, karena luka di wajahnya akibat sikutan Kozak. Kemudian, allenatore Milan Massimiliano Allegri memasukkan bek debutan Legrottaglie, tapi dia hanya bermain selama 39 menit. Pemain yang baru di transfer Ac Milan dari Juventus itu akan selalu mengingat debutnya di Milan pada malam itu, Legrottaglie harus terkulai lemas di lapangan setelah kepalanya terbentur dengkul Kozak.
Setelah memasukkan dua pemain Rossoneri ke Rumah Sakit, kozak kembali memperlihatkan ketajamannya, meski di partai melawan Chievo ia gagal mencetak gol, namun menghadapi mantan klub yang dibelanya di Seri B yakni Brescia, Kozak kembali membuktikan ketajaman kepalanya, memanfaatkan umpan Ledesma dari sepak pojok, sundulannya tak mampu di hadang kiper Brescia. Namun usai mencetak gol kozak tampak tak memperlihatkan aksi selebrasi yang ebrlebihan yang biasa ia lakukan usai mencetak gol, biasanya ia berlari ke arah pendukung Lazio seusai mencetak gol, kali ini ia bersikap dingin dan tersenyum kala rekan-rekannya mendekati untuk merayakan golnya. Tampaknya Kozak bermaksud menghormati mantan timnya yang memberikannya kesempatan untuk bermain dan mencari pengalaman, mungkin juga ia bersedih karena golnya itu secara tidak langsung membuat brescia tim yang dulu ia bantu promosi ke seri A menjadi semakin terjerambab ke jurang degradasi.
Kesempatan bermain di timnas U-21 pun menjadi langganan untuk striker muda ini.Next melawan Bari, Kozak diharapkan kembali membawa Lazio meraih kemenangan, dengan Zarate atau Sculli bagi diri Kozak hanya satu, mencetak gol dan meraih tiga poin untuk sang elang!!(idr)