This is Final for us...
Lazio memang ditakdirkan menjadi penguasa kota abadi, sukses menekuk Rioma di Final Coppa Italia 2013 menegaskan kembali siapa sebenarnya penguasa Kota Roma. Derby Della Capitale yang terjadi di Final Coppa Italia adalah pertama kalinya dalam sejarah dan kemungkinan untuk terjadi kembali dalam waktu dekat sangat mustahil.
Itulah mengapa kemenangan Lazio atas Rioma di final sangat spesial bagi Laziali dan sangat menyakiti para riomanista karena mereka harus melihat rival mereka mengangkat trofi didepan mata mereka secara langsung usai membunuh Klub kebanggaan mereka sendiri. Bukti sahih banyaknya para Riomanista yang menangis di stadion usai peluit panjang di bunyikan dan kemarahan ultras mereka dengan melempari bus pemain Rioma dengan batu, dan beberapa pemain yang mengamuk di ruang ganti.
Ini adalah sejarah yang akan sangat sulit dilupakan sulit diterima bagi Tott* cs,dan tentu saja bagi para Riomanista, sebuah pembalasan pahit yang sangat fair atas kelakuan pangeran mereka sendiri, jempol terbalik yang pernah dilakukan Tott* kearah Curva Nord seakan mensimbolkan posisi mereka saat ini, ya Rioma kini pantas disebut pecundang.
Sejarah dimulai..
Di pertandingan yang berlangsung alot dan panas, kedua tim saling berganti menyerang, bukan Derby Della Capitale namanya kalau tidak ada kontak fisik dan hujan kartu. Pertandingan belum berjalan satu menit kartu kuning sudah melayang untuk kapten Biancoceleste, Cristian Ledesma karena menjegal keras Marquinhos dari belakang.
Peluang pertama didapat untuk Lazio, Lulic melepas tendangan dari jauh yang mampu diblokir oleh Lobont, sayang bola rebound yang didapat Klose hanya menyamping ke gawang.
Dalam semenit Rioma mendapat dua peluang emas, satu lewat tendangan jarak jauh tott* semenit kemudian Bradley mendapat peluang emas ketika ia berhasil melewati beberapa pemain Lazio dan tinggal berhadapan dengan kiper, beruntung untuk Lazio, Bradley kehilangan keseimbangan ketika melakukan shoot sehingga arah bola masih jauh dari gawang.
Tujuh menit kemudian sebuah peluang kembali didapat Rioma, Lamela melakukan shooting jauh namun tendangannya masih mudah diantisipasi Marchetti.
Menit ke 35' sebuah peluang emas untuk Lazio, Radu yang berhasil merebut bola dari pemain Rioma melepaskan umpan lambung ke kotak penalti, Klose yang berada tepat disana menyundul bola, namun Bogdant Lobont berhasil menggagalkan usaha gladiator Biancoceleste.
Bukan hanya Klose yang mempunyai kesempatan mencetak gol lewat kepala, penyerang Rioma Destro berhasil menyundul bola di depan gawang, beruntung sundulannya masih diatas mistar gawang.
Sampai babak kedua berakhir kedudukan masih 0-0 dengan dibumbui 5 kartu kuning.
Campione...
Babak kedua Lazio ganti mengambil alih permainan, lewat sektor sayap kanan yang diisi Candreva dengan dibantu fullback Konko mampu merepotkan pertahanan kiri Rioma, terbukti dengan mudahnya beberapa kali tusukan-tuskan dan kerja sama kedua pemain tersebut mampu menghadirkan peluang untuk Lazio.
Masuknya Stefano Mauri menggantikan Ledesma yang cedera menambah daya gedor Biancoceleste, sebuah peluang emas terjadi dimenit 67' ketika Lulic melakukan penetrasi dari sisi kiri kemudian melepas umpan ke pojok kotak penalti yang kemudian diterima Mauri dengan tendangan voli ke arah depan gawang, sayang Klose telat menyambut bola tuk menjadikannya gol.
Marchetti bukan tanpa gangguan, dua kali berturut-turut sang portiere menyelamatkan gawang Gli aquilotti dari serangan Rioma, dua tendangan keras dari Tott* dan Destro mampu digagalkan oleh Marchetti.
Menit 71' Stadion Olimpico bergemuruh ketika sontekan pelan dari Senad Lulic mampu menembus gawang yang dijaga Lobont, berawal dari umpan terobosan Mauri kepada Candreva yang kemudian melepaskan umpan ke depan gawang, bola gagal dihentikan dengan baik oleh Lobont dan Lulic menjadi
right man in the right place, setelah dirinya berhasil mencetak gol untuk Lazio.
Lazio memimpin 1-0
Hampir saja Rioma membuat gol balasan yang instant, sebuah tendangan bebas Tott* sempat melewati barisan pemain, beruntung Marchetti sigap menepis bola tepat diatas garis gawang, ajaib bola mental ke mistar dan lagi-lagi Marchetti dengan kecepatannya berhasil merebut bola liar tersebut.
Pergantian pemain dilakukan Rioma demi mengejar ketertinggalannya, Osvaldo masuk menggantikan Balzaretti sementara Petkovic memasukkan Gonzalez menggantikan Hernanes untuk memperkuat lini tengah Lazio dalam bertahan.
Menit ke 90 dan Lazio masih berada diatas angin, injury time 4 menit.
Sesi dag dig dug Laziale dimulai, 4 menit serasa sejam saat Lazio memimpin dan dalam keadaan tertekan.
Olimpico harusnya kembali bergemuruh andai saja il'capitano Mauri dapat memaksimalkan peluang yang didapatnya, serangan balik Lazio lewat Klose yang memberikan umpan ke Mauri, meski tendangan Mauri sempat berhasil diblok pemain Rioma namun bola kembali didapat sayang tendangan kedua mampu digagalkan kiper, seharusnya itu menjadi gol kedua Biancoceleste di partai panas ini.
menit 90+4 Dan akhirnya peluit panjang pun berbunyi, peluit tanda Lazio tuk berpesta merayakan kemenangan dan kebanggaan atas sukses di Final Coppa Italia 2013.
Sebuah Treble Winner istimewa untuk Lazio, Meraih Coppa Italia 2013, lolos ke Liga Eropa, dan yang paling berharga adalah kebanggaan menundukkan rival abadi di sebuah partai Final dan mengangkat Trophy di hadapan Rioma. Sebuah partai yang takkan bisa dilupakan bagi kedua tifosi, terlebih untuk Laziali.. selamat untuk kawan-kawan Laziali, anda berhak untuk merayakannya setelah kesetiaan yang ditunjukkan sampai saat ini. FORZA LAZIO!!!!!
RiOMA'S ROUTE TO THE FINAL
Round of 16: Beat Atalanta 3–0 Quarter-finals: Beat Fiorentina 1–0 Semi-finals: Beat Inter Milan 5-3 on aggregate
LAZIO'S ROUTE TO THE FINAL
Round of 16: Drew with Siena 1-1 (Won 4-1 on penalties) Quarter-finals: Beat Catania 3-0 Semi-finals: Beat Juventus 3-2 on aggregate